Spirit of Aqsa, Palestina- Wakil Kepala Biro Politik Hamas, Saleh al-Arouri, mengatakan, teroris Israel menolak untuk menyelesaikan kesepakatan pembebasan mantan tentara dengan standar baru dan melanjutkan pembantaian warga sipil Jalur Gaza. 

“Posisi resmi kami adalah bahwa kesepakatan pertukaran akan dibahas setelah akhir perang,” kata Al-Arouri dalam wawancaranya dengan Al Jazeera, Ahad (3/12).

Al-Arouri menegaskan, penjajah Israel sedang berkhayal dan berpikir mampu memaksakan kehendak mereka ke pejuang Gaza. Padahal, pertempuran sebelum gencatan senjata Israel sudah menelan kekalahan yang menyakitkan.

“Penjajah adalah delusi jika mereka berpikir mampu memaksakan hegemoninya pada kami, dan putaran pertama perangnya gagal total,” ujar Al-Arouri. 

“Kami sangat yakin bahwa pendudukan akan gagal mengendalikan Jalur Gaza,” lanjutnya.

Al-Arouri menjelaskan, kekuatan yang dimobilisasi tentara zionis Israel untuk menyerang Gaza sepertiga dari angkatan darat dan lebih dari sepertiga angkatan udara. Itu merupakan kekuatan yang cukup untuk mengalahkan seluruh negara.

“Namun, dia memutuskan untuk menyerang hanya sepertiga wilayah Jalur Gaza di utara, dan selama 50 hari dia tidak berhasil mengendalikannya, dan dia tidak akan pernah berhasil,” ujar Al-Arouri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here