Spirit of Aqsa, Palestina- Sebuah badan Hak Asasi Manusia (HAM) di Palestina melaporkan, imigran illegal Yahudi membentuk milisi bersenjata di Nablus, Tepi Barat. Kelompok ekstrimis itu bahkan diberi naungan dengan nama Pengawal Sipil.
Kelompok tersebut ditugaskan membantu tentara penjajah Israel dalam operasi penyisiran malam di Nablus, Tepi Barat.
Garda Sipil Pemukim yang beroperasi di bawah arahan penjajah Israel. Mereka didukung secara penuh oleh penjajah Israel. Para ekstrimis ini bisa memegang senjata karena diberi wewenang oleh Adimistrasi sipil.
Mengutip Palinfo, milisi Yahudi tidak mengklaim sebagai alternatif bagi tentara Israel. Mereka hanya memegang senjata untuk melakukan patrol malam di jalan-jalan untuk membantu para tentara zionis Israel dalam bertugas.
“Peran milisi ini tidak terbatas pada memberikan perlindungan bagi lalu lintas pemukim di jalan-jalan, seperti yang diklaimnya dan tidak memberikan jaminan kepada siapa pun yang melakukan serangan terhadap Palestina,” kata salah satu biro di Palestina.
Kelompok ini bahkan merekrut imigran ilegal Yahudi dari pemukiman ilegal di Al-Quds. Mereka dilatih menggunakan senjata. Mereka juga memasang ratusan kamera di jalanan untuk memantau pergerakan warga Palestina.
Proyek ini didasarkan pada pembentukan kelompok pemukim bersenjata, sebagai tim cadangan dari elemen yang dilatih untuk membantu tentara atau polisi, dan sebagai bagian dari proyek ini, pemukim yang akan menjadi sukarelawan dalam milisi ini akan menerima persetujuan tertulis untuk mendapatkan senjata dan menerima program pelatihan.