Jumlah syuhada di Gaza pada Rabu (28/5) melonjak menjadi 60 jiwa, di tengah gempuran brutal Israel yang terus berlanjut hingga hari ke-600 agresi militer di wilayah tersebut.

Pembantaian di Gaza Utara

Laporan dari koresponden Al Jazeera menyebutkan, 5 warga Palestina gugur dan sejumlah lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menghantam sebuah rumah di Jabaliya al-Balad, Gaza utara.

Sementara di kawasan Shujaiya, Gaza timur, seorang anak kecil syahid dan beberapa warga terluka akibat serangan serupa yang menyasar rumah penduduk. Jenazah sang anak dan para korban luka dilarikan ke RS Al-Ahli Baptist di tengah kesulitan akses karena serangan terus-menerus dan hambatan bagi ambulans untuk menjangkau lokasi.

Serangan lainnya menargetkan kendaraan milik lembaga kemanusiaan yang tengah menyalurkan bantuan makanan kepada para pengungsi di Jalan Al-Nafaq, Kota Gaza. Serangan itu menyebabkan 5 orang syahid, termasuk anak-anak, serta melukai sejumlah lainnya.

Serangan di Selatan: Khan Younis Berduka

Di Khan Younis, Gaza selatan, serangan Israel kembali menelan korban. Sebanyak 3 orang syahid dan lainnya terluka setelah tentara Israel membombardir sebuah tenda pengungsi di daerah Al-Mawasi.

Koresponden Al Jazeera melaporkan, jenazah para korban serta yang terluka telah dibawa ke RS Nasser di Khan Younis.

Di wilayah Qizan Abu Rasywan, pesawat tanpa awak Israel menargetkan sekelompok warga Palestina, menewaskan satu orang dan melukai beberapa lainnya.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengonfirmasi bahwa jumlah syuhada mencapai 60 orang hanya dalam kurun waktu beberapa jam sejak fajar Rabu.

Israel Luluhlantakkan Permukiman dan Bakar Tenda Pengungsi

Di tengah genosida yang terus berlangsung, gambar eksklusif yang diperoleh Al Jazeera memperlihatkan kehancuran masif di kawasan Tel Al-Zaatar, Kamp Jabaliya, Gaza utara.

Jet tempur Israel mengebom dan menghancurkan sisa-sisa rumah warga Palestina, lalu disusul oleh aksi pembakaran dan perataan tenda-tenda pengungsi oleh pasukan darat di wilayah tersebut.

Sistem Kesehatan Gaza dalam Krisis Akut

Kementerian Kesehatan Gaza mengeluarkan peringatan keras mengenai ancaman kolaps total layanan medis akibat kekurangan oksigen di rumah sakit.

Saat ini, hanya 9 dari 34 stasiun oksigen yang masih berfungsi, itu pun secara terbatas, setelah 25 stasiun dihancurkan oleh Israel saat menyerbu fasilitas-fasilitas medis.

Kementerian mendesak seluruh pihak internasional dan lembaga kemanusiaan untuk segera mengirimkan pasokan dan peralatan oksigen, mengingat kebutuhan yang terus meningkat di unit ICU, ruang operasi, inkubator bayi, dan instalasi gawat darurat.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here