Spirit of Aqsa, Palestina- Gerakan Hamas mengecam rencana Inggris menerbangkan pesawat pengintai di Jalur Gaza. Kelompok tersebut menilai tindakan Inggris merupakan partisipasi langsung terhadap genosida yang dilancarkan teroris Israel terhadap warga sipil Gaza. 

“Pengungkapan niat tentara Inggris untuk melakukan penerbangan intelijen di Jalur Gaza menjadikannya mitra pendudukan Zionis dalam kejahatannya, dan bertanggung jawab atas pembantaian yang  menyasasar rakyat Palestina,” demikian pernyataan resmi Hamas, dikutip situs resminya, Senin (4/12).

Hamas menegaskan, Inggris memiliki tanggungjawab sejarah kepada rakyat Palestina. Tanggungjawab tersebut terkait Deklarasi Balfour 1917 yang disebut sebagai dasar kolonialisasi yang dilakukan zionis Israel di Palestina. 

“London seharusnya memperbaiki posisi historisnya yang menyinggung rakyat Palestina, dan menebus Deklarasi Balfour (1917), yang dianggap sebagai dosa abad ini, daripada melakukan dosa lain,” ujar Hamas.

Sabtu (2/12), Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan akan melakukan penerbangan pengintaian di Mediterania timur, termasuk wilayah udara di Israel dan Jalur Gaza. Penerbangan itu bertujuan memberikan informasi intelijen kepada Tel Laviv dengan dalih mendukung operasi “penyelamatan tahanan.” 

“Niat Inggris untuk melakukan penerbangan pengintaian di Jalur Gaza membuat pemerintah Inggris sendiri bermusuhan dengan rakyat Palestina dan semua orang bebas di dunia yang menolak agresi Israel terhadap Gaza,” demikian Hamas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here