Pengurus Global Sumud Flotilla menyerukan kepada pemerintah Turki, Italia, Spanyol, dan seluruh negara di dunia agar tidak berhenti pada pernyataan dukungan, tetapi berani menerjemahkannya ke dalam tindakan nyata: mengawal kapal-kapal kemanusiaan hingga tiba di pesisir Gaza. Mereka menegaskan, misi ini adalah bentuk penegakan hak atas kebebasan berlayar dan akses kemanusiaan, sebagaimana dijamin hukum internasional.

Armada Sumud, yang saat ini berlayar hanya sekitar 305 mil laut dari Gaza, sempat terhenti akibat kerusakan teknis di tiga kapal. Namun, perjalanan kembali dilanjutkan meski risiko tinggi menghadang. Para aktivis kini bersiap melewati “zona oranye” yang diyakini akan menjadi titik pencegatan oleh Angkatan Laut Israel.

Nakhoda Teriakkan S.O.S., Turki Lakukan Evakuasi

Senin pagi (29/9/2025), kapal Johnny M yang tergabung dalam armada mengirimkan sinyal darurat saat berada di perairan internasional antara Kreta, Siprus, dan Mesir. Mesin kapal dilaporkan bocor hingga ruang mesinnya dipenuhi air.

Di atas kapal terdapat aktivis dari berbagai negara, mulai dari Luksemburg, Prancis, Finlandia, Meksiko, hingga Malaysia. Menyusul ancaman tenggelam, Palang Merah Turki bersama otoritas terkait segera mengevakuasi penumpang dan memindahkan 12 orang ke kapal lain. “Semua berjalan lancar berkat koordinasi cepat pemerintah Turki dan Palang Merah,” tegas pernyataan resmi Flotilla.

Turki pun memperkuat peran pengawasan. Tiga drone jarak jauh dikerahkan dari Pangkalan Udara Çorlu dan telah memantau armada selama tiga hari berturut-turut. Kehadiran ini menandai besarnya perhatian internasional terhadap misi kemanusiaan yang bertekad menembus blokade laut Israel.

Tekanan Diplomasi, Godaan Kompromi

Italia sebelumnya memperingatkan bahwa armada mendekati zona berisiko tinggi dan bahkan menyarankan agar bantuan kemanusiaan dialihkan ke Siprus, lalu disalurkan lewat gereja Katolik Roma. Namun, usulan itu ditolak mentah-mentah oleh pihak Flotilla yang menegaskan: bantuan harus sampai langsung ke Gaza, tanpa kompromi.

Israel, di sisi lain, tetap bersikap keras. Meski bungkam soal keberadaan drone internasional, Tel Aviv sejak awal sudah menegaskan akan menggunakan segala cara untuk mencegah kapal mencapai Gaza.

Sumber: Al Jazeera, Anadolu Agency

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here