Jurnalis Palestina Adam Abu Harbid syahid dalam serangan udara Israel yang menghantam tenda pengungsian keluarganya di pusat Kota Gaza, Kamis malam (24/7). Istrinya mengalami luka berat, sementara anak-anaknya mengalami luka sedang. Serangan itu juga membuat tiga kerabatnya syahid.
Dengan syahidnya Adam, jumlah jurnalis yang Syahid di Gaza sejak dimulainya perang genosida Oktober lalu meningkat menjadi 232 orang, menurut laporan resmi Kantor Media Pemerintah Gaza.
Kantor Media mengecam keras pembunuhan sistematis terhadap jurnalis dan menyerukan kepada Federasi Jurnalis Internasional, Persatuan Jurnalis Arab, dan seluruh organisasi pers dunia untuk mengutuk pembantaian yang terus menyasar pekerja media Palestina.
“Kami memegang penuh tanggung jawab atas kejahatan biadab ini kepada Israel, pemerintah Amerika Serikat, serta negara-negara yang terlibat dalam genosida, seperti Inggris, Jerman, dan Prancis,” tegas mereka dalam pernyataan tertulis.
Adam Abu Harbid dikenal sebagai salah satu suara lapangan yang tetap bertahan di Gaza, terus menyiarkan realitas perang dari tengah kelaparan, pengungsian, dan kehancuran total.
Sejak Oktober 2023, militer Israel terus menggempur Gaza tanpa henti. Lebih dari 59.000 warga Palestina telah Syahid, 143.000 lainnya luka-luka, dan seluruh penduduk Gaza terusir dari rumahnya. Dunia menyaksikan kehancuran yang tak lagi bisa dibedakan dari reruntuhan Perang Dunia Kedua.
Namun hingga napas terakhirnya, Adam tetap memegang kamera, menjadi saksi dan suara mereka yang dibungkam peluru.