Puluhan pemukim Israel kembali menyerbu Masjid Al-Aqsa, sementara militer Israel menetapkan desa Khillat ad-Dib’ di selatan Hebron sebagai zona militer tertutup yang dilarang bagi penduduk dan para pendukungnya. Kejadian ini menambah panjang daftar serangan dan pembatasan yang menimpa warga Palestina di seluruh Tepi Barat.

Dewan Wakaf Islam di Al-Quds mengungkapkan bagaimana para pemukim dengan pengawalan ketat pasukan Israel melakukan provokasi langsung di dalam halaman Masjid Al-Aqsa. Mereka tidak hanya memasuki kawasan suci ini, tetapi juga melakukan ritual yang menodai tempat suci umat Islam. Sementara itu, warga Palestina yang hendak beribadah dibatasi aksesnya, bahkan identitas mereka ditahan di pintu masuk.

Seruan keras untuk bertahan dan melawan rencana Israel yang ingin merobohkan Al-Aqsa dan mendirikan apa yang mereka sebut “Bait Suci” terus bergema. Tetapi kenyataannya, serangan terhadap Al-Aqsa semakin brutal dan meningkat setiap harinya, dengan semakin banyaknya pemukim yang berani memasuki dan melakukan aksi di kawasan masjid.

Di wilayah lain, militer Israel mengeluarkan keputusan zona militer tertutup di desa Khillat ad-Dib’, memaksa penduduk dan para pendukungnya angkat kaki. Polisi dan tentara bahkan menyingkirkan para pendukung asing secara paksa. Sebelumnya, pemukim menguasai sebuah gua di desa ini selama beberapa hari setelah pasukan Israel menghancurkan bangunan dan fasilitas desa secara total.

Bukan hanya di Hebron, tetapi serangan pemukim juga meluas ke Nablus dan Ramallah. Di Nablus, jalan utama desa Al-Lubban al-Sharqiya ditutup, sementara di Ramallah, keluarga Palestina di Sinjel diserang dengan batu dan lahan pertanian mereka dirusak. Pasukan Israel bahkan menahan sejumlah pemuda yang mencoba melawan pemukim dan menutup akses masuk desa tersebut.

Penggerebekan juga terus berlangsung di kamp pengungsi Jalazon dan wilayah Tuqu’ di Bethlehem. Seluruh Tepi Barat kini menjadi medan pertempuran yang terus memanas, dengan ratusan korban jiwa, ribuan luka-luka, dan puluhan ribu penangkapan yang menghantui masyarakat Palestina.

Di tengah pembantaian brutal yang sedang berlangsung di Gaza, serangan di Tepi Barat semakin memperjelas niat pendudukan Israel untuk menghancurkan kehidupan warga Palestina secara menyeluruh. Dunia harus membuka mata dan bertindak, sebab bukan hanya tanah yang diincar, tetapi masa depan sebuah bangsa yang sedang dipertaruhkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here