Spirit of Aqsa, Palestina – Para tokoh Palestina mengingatkan potensi serbuan penjajah Israel dan imigran ilegal yahudi ke Masjidil Aqsha. Serbuan itu bisa memicu kekerasan dan kebrutalan penjajah Israel terhadap umat Islam di Al-Aqsa.

Juru bicara Hamas di Al-Quds Mohamad Hamadah mengingatkan penjajah Israel agar tidak berbuat onar dan memicu kekacauan di Masjid Al-Aqsa. Mengingat, Yahudi akan menggelar Perayaan Purim pada 16-17 Maret 2020. 

Hamadah menyebut, penjajah Israel dan imigran ilegal yahudi selalu menyerbu Al-Aqsa saat merayakan Purim. Serbuan ke Al-Aqsa kerap kali memicu bentrokan, dan pihak Israel harus menanggulanginya, sehingga tidak memicu ledakan kekacauan.

Dalam konteks terkait, tokoh Jihad Islami Ahmad Mudalil mengatakan, provoksi serbuan yang direncanakan penjajah ke Masjidil Aqsha, akan memicu konflik dan bentrokan di sejumlah lokasi, dan tidak akan dibiarkan berjalan dengan lancar.

Mudalil menambahkan, pihak Israel mewancanakan adanya konfrontasi di bulan Ramadhan, dan memang bulan Ramadhan membuat penjajah dan kelompok zionis ketakutan.

Tokoh Jihad Islami ini menyebutkan, perlawanan akan terus hadir menjadi pedang pembela Al-Aqsha, dan penjajah zionis harus bertanggung jawab penuh atas kejahatan yang dilakukannya bersama kelompok zionis terhadap Al-Quds dan Masjidil Aqsha.

Sementara itu anggota komite pimpina pusat Front Rakyat Untuk Pembebasan Palestina Hani Khalil mengatakan, sejumlah tindakan yang dilakukan penjajah di kota Al-Quds menjadi pemicu konfrontasi dan ketegangan di kawasan, dan aktifitas kelompok yahudi akan mendapat perlawanan yang besar.

Khalil menegaskan, jika kelompok yahudi tak berhenti melakukan kejahatannya terhadap Al-Aqsha, maka berbagai pilihan perlawanan terbuka di bulan Ramadhan atau sebelumnya, sesuai dengan tindakan, level dan bentuknya di Al-Quds dan Al-Aqsha.

Terkait kemungkinan berulangnya kejadian di Ramadhan lalu, Khalil mengatakan, apa yang terjadi di Ramadhan lalu mungkin terulang, jika pihak penjajah melakukan kejahatan yang sama terhadap warga, dan scenario ini bisa dilakukan. Semua kekuatan perlawanan dan badan kordinasinya, terus memantau dengan serius setiap peristiwa di kota Al-Quds dan di seluruh wilayah Palestina lainnya, dan para pejuang perlawanan tetap dalam keadaan siaga. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here