Kekerasan di Tepi Barat yang diduduki kembali memakan korban. Palestinian Red Crescent melaporkan seorang perempuan Palestina terluka setelah dipukuli pasukan pendudukan Israel di Kota Dura, selatan Hebron. Insiden ini menambah daftar panjang pelanggaran yang terjadi di wilayah tersebut.

Di waktu hampir bersamaan, dua warga Palestina ditembak pasukan Israel saat penggerebekan dini hari di Kamp Al-Amari, selatan Ramallah. Saksi mata juga menyebutkan penyerbuan ke Desa Al-Mughayyir, timur Ramallah, yang disertai penganiayaan terhadap sebuah keluarga Palestina. Meski tak dilaporkan korban luka, pola kekerasan yang menyertai penggerebekan tetap terlihat jelas.

Penyerbuan hampir setiap hari oleh militer Israel—yang kerap diiringi penangkapan dan bentrokan—kian mempersempit ruang aman warga sipil. Di Hebron barat, pasukan Israel menahan ibu dari tahanan Ahmad Al-Awawdeh di Desa Deir Samet. Sumber lokal menilai penangkapan ini sebagai upaya tekanan terhadap keluarga agar menyerahkan ayah tahanan tersebut. Di lokasi lain, seorang mantan tahanan dan tokoh organisasi Kamp Qalandia, Muhannad Adawi, ditangkap di pos pemeriksaan Jaba, utara Yerusalem.

Bentrokan juga meletus di Desa Beita, selatan Nablus, ketika pasukan Israel menembakkan gas air mata secara intensif dan menangkap seorang warga. Di Kamp Qalandia, kawasan pertambangan diserbu; rumah-rumah digeledah dan peluru tajam dilepaskan. Operasi serupa tercatat di Kafr al-Labad dan Anabta (timur Tulkarm), serta Burqa (barat laut Nablus).

Data Pusat Informasi Palestina mencatat sedikitnya 73 aksi perlawanan di Tepi Barat dan Yerusalem dalam enam hari terakhir. Sementara itu, media Israel melaporkan 110 pemukim terluka sejak awal tahun ini dalam bentrokan dengan warga Palestina, terutama saat menghadapi penolakan terhadap aktivitas kelompok “permukiman pastoral”.

Di sisi lain, serangan pemukim terus berulang. Di komunitas Badui Al-Hathroura, dekat Al-Khan Al-Ahmar, timur Yerusalem, pemukim mengejar dan menyerang para pemuda. Pasukan Israel kemudian masuk, menutup akses kawasan, dan menginterogasi sejumlah warga yang berusaha mempertahankan diri. Di Khirbet Ibziq, timur laut Tubas, pemukim melepaskan tembakan dan menyerang warga Palestina. Di sekitar permukiman Talmon, tanah-tanah warga Palestina dirambah, sementara di dataran Turmus Ayya, pohon zaitun dicabut. Pencurian ternak juga dilaporkan di Desa Kobar, barat laut Ramallah, disertai penahanan relawan asing setelah penggerebekan lahan pertanian di Al-Mughayyir.

Sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober 2023, eskalasi di Tepi Barat menunjukkan dampak yang sistemik: sedikitnya 1.092 warga Palestina gugur akibat tembakan pasukan dan pemukim Israel, sekitar 11 ribu luka-luka, dan lebih dari 21 ribu ditangkap. Angka-angka ini menegaskan satu kenyataan pahit—kekerasan bukan insiden terpisah, melainkan pola yang terus dipelihara, sementara perlindungan bagi warga sipil kian menjauh.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here