“Dan berapa banyak kaum setelah Nuh, yang telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Yang Maha Mengetahui, Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Isra: 17)

Oleh: Ustadz Dr. Umar Makka, Lc

Allah Ta’ala memberi peringatan keras kepada orang-orang yang menentang risalah Rasulullah SAW. Para penentang itu akan dihancurkan sebagaimana Allah membinasakan kaum yang mengingkari risalah tauhid setelah Nabi Nuh AS. Dia berfirman;

وَكَمۡ اَهۡلَكۡنَا مِنَ الۡقُرُوۡنِ مِنۡۢ بَعۡدِ نُوۡحٍ‌ؕ وَكَفٰى بِرَبِّكَ بِذُنُوۡبِ عِبَادِهٖ خَبِيۡرًۢا بَصِيۡرًا‏

“Dan berapa banyak kaum setelah Nuh, yang telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Yang Maha Mengetahui, Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Isra: 17)

Ada lima mutiara tadabbur yang bisa dipetik dari dari ayat di atas. pertama, peringatan Allah Ta’ala kepada orang-orang kafir Quraisy atas apa yang mereka lakukan kepada Rasulullah SAW. Kafir Quraisy merupakan suku di Mekkah yang menentang wahyu Allah yang diturunkan kepada baginda Nabi Muhammad.

Tak cukup sampai di situ, fitnah-fitna keji mereka arahkan kepada Nabi Muhammad. Beliau difitnah sebagai sosok pemecah belah kaum Quraisy, dan banyak lagi fitnah keji lainnya. Beliau juga diboikot selama tiga tahun. Sampai pada rencana pembunuhan kepada manusia paling agung itu.

Allah kemudian memberi peringatan keras kepada kaum kafir Quraisy melaui ayat di atas. Betapa banyak kaum yang dibinasakan setelah Nabi Nuh AS. Mereka dibinasakan karena memusuhi para nabi dan rasul. Ini juga menjadi ancaman kepada orang-orang Quraisy yang memusuhi dan menentang risalah dakwah Nabi Muhammad.

Di antara umat terdahulu adalah kaum Tsamud yang menentang dakwah Nabi Hud. Kaum itu kemudian binasa. Ada Namrud yang menentang dakwah tauhid Nabi Ibrahim. Namun lihat bagaimana Allah membinasakan mereka. Ada Fir’aun yang menentang Musa AS. Dia berakhir dengan sangat mengenaskan. Bahkan jasad Fir’aun masih awet hingga saat ini agar menjadi pelajaran bagi umat manusia.

Itu semua peringatan kepada para penentang risalah dakwah Nabi Muhammad SAW. Jika tidak berhenti melakukan penentangan, maka Allah akan membinasakan mereka sebagaimana Dia telah membinasakan umat-umat terdahulu.

Kedua, Sahabat Abdullah Ibnu Abbas mengatakan, Allah menjelaskan di ayat ini bahwa umat-umat yang dihancurkan itu adalah setelah Nuh. Mulai dari Nuh dan setelahnya. Hal itu menunjukkan bahwa umat manusia sebelum Nuh AS adalah orang-orang Islam. Periode Nabi Adam AS hingga Nuh As adalah manusia yang bertauhid. Mulai muncul syirik sebelum Allah mengutus Nuh AS.

Ketiga, peringatan keras itu juga ditujukan kepada orang yang menentang dakwah pengikut para nabi dan rasul di zaman ini. Seperti Allah mengancam orang-orang Quraisy, siapapun yang menentang dakwah orang yang mengikuti jejak para nabi dan rasul, mereka juga mendapat peringatan keras dari ayat ini.

Keempat, ayat di atas juga merupakan pelipur lara bagi Rasulullah SAW dan siapa saja yang menapaki jejak beliau untuk mendakwahkan agama Allah dan menyebar kebenaran di atas muka bumi. Orang yang menyakiti pengikut para nabi dan rasul, pasti akan dibinasakan oleh Allah.

Kelima, terkait “Dan cukuplah Tuhanmu Yang Maha Mengetahui, Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya.” Penggalan ayat tersebut pelipur lara dan penyemangat bagi Rasulullah bahwa Allah Maha Melihat atas apa yang dilakukan orang-orang yang memusuhi dakwah nabi dan rasul. Ini juga penyemangat bagi siapa saja yang berjalan di atas jalan Al-Qur’an. Allah Maha Melihat apa yang mereka lakukan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here