Spirit of Aqsa, Jakarta – Musibah gugurnya 53 kru KRI Nanggala-402 telah menjadi perhatian bangsa Palestina. Perhimpunan Ulama Palestina mengaku bersedih atas musibah yang dialami bangsa Indonesia.
“Segala pujian hanya kepada Allah Tuhan Semesta alam, shalawat dan salam bagi Nabi Muhammad dan keluarga serta sahabatnya secara keseluruhan. Kami, Perhimpunan Ulama Palestina, mengikuti dengan sangat sedih penderitaan berat yang menimpa Indonesia, “ demikian pernyataan Ketua Umum Perhimpunan Ulama Palestina Dr. Nawwaf Hayyil Takruri, Selasa (27/4).
Lebih lanjut, persatuan ulama Palestina ini menyebut gugurnya kru kapal selam tersebut sebagai syuhada. “Kecelakaan kapal selam yang menewaskan 53 orang, yang kami anggap sebagai para syuhada,” tambahnya.
Perhimpunan Ulama Palestina berharap bangsa Indonesia bisa bersabar dalam menghadapi musibah besar ini. Perhimpunan Ulama Palestina juga berharap Allah Yang Maha Esa menyayangi para syuhada, melindungi Indonesia dan semua negara Muslim lainnya.
“Kami menyatakan keprihatinan kami dengan rakyat Indonesia, dan kami membesarkan mereka khususnya keluarga para korban yang meninggal, dan kami mohon kepada Allah Yang Maha Esa untuk menguatkan hati keluarga mereka,” kata Dr Nawaf.
Perhimpunan Ulama Palestina percaya pada kemampuan saudara kita bangsa Indonesia untuk mengatasi cobaan dan malapetaka ini.
“Dengan pertolongan Allah Tuhan Yang Maha Esa, dengan kekompakan, solidaritas, dan persatuan barisan rakyat Indonesia,” katanya. “Semoga Allah Yang Maha Esa menyayangi para syuhada, dan melindungi Indonesia dan semua negara Muslim lainnya. Dia Maha Kuasa melakukannya,” tambah dia. (NE)