Spirit of Aqsa, Palestina- Tokoh genosida, Benjamin Netanyahu, terang-terangan mengancam akan terus membunuh warga Palestina di Tepi Barat. Dia menyampaikan hal itu setelah gerombolan tentara teroris Israel menyamar sebagai dokter, perawat, dan warga sipil memasuki Rumah Sakit Ibnu Sina di Jenin, kemudian membunuh tiga warga Palestina di dalamnya.
Dalam pertemuan dengan pasukan Israel di Tepi Barat pada Selasa (30/1/2024), Netanyahu mengungkapkan, saat ini Israel sedang menghadapi perang. Dia menegaskan, perang tersebut tidak akan dihentikan hingga Israel meraih kemenangan.
“Kita harus meraih kemenangan. Untuk melakukan hal ini, kita harus memperhatikan bidang lain, dan ini (Tepi Barat-red) adalah yang paling penting,” ujarnya, seperti dilansir lembaga penyiaran publik Israel, KAN.
“Kita telah memberantas 500 ‘teroris’ di sini (Tepi Barat-red), termasuk hari ini di Jenin, dan masih banyak lagi yang akan menyusul,” tambah Netanyahu, menyinggung tentang aksi penyamaran sejumlah tentara Israel di Rumah Sakit Ibnu Sina dan membunuh tiga warga Palestina yang sedang dirawat.
Sejak pembantaian di Jalur Gaza meletus pada 7 Oktober 2023, situasi di Tepi Barat ikut memanas. Pasukan Israel mengintensifkan operasi penggerebekan dan penangkapan terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang dituduh terafiliasi Hamas atau kelompok perlawanan Palestina lainnya yang berbasis di Gaza.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 380 warga Palestina syahid dan 4.200 lainnya terluka oleh pasukan Israel di Tepi Barat.
Serangan pemukim Yahudi ekstremis terhadap warga Palestina di Tepi Barat juga telah melonjak ke tingkat tertinggi sejak 7 Oktober 2023. Menurut data otoritas Palestina, pemukim Yahudi ekstremis melakukan 2.410 serangan tahun lalu. Setidaknya terdapat 22 warga Palestina syahid dibunuh oleh pemukim Yahudi ekstremis tahun lalu. Sebanyak 10 di antaranya menjadi korban selama tiga bulan terakhir.