Spirit of Aqsa, Palestina- Media Israel mengutip laporan yang menyebut bahwa Israel setuju dengan proposal mediator untuk kesepakatan yang melibatkan pembebasan perempuan, lansia, dan orang sakit dalam tahap pertama, sebagai imbalan pembebasan ribuan warga Palestina di penjara Israel. Semua pihak menunggu respons dari Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).

Kepala Kantor Politik Hamas, Ismail Haniyeh, menyatakan, Hamas telah menerima proposal pertemuan di Paris untuk menghentikan perang di Gaza dan akan mempertimbangkannya untuk memberikan jawaban, sambil menegaskan bahwa prioritas utama gerakan adalah mengakhiri serangan militer Israel dan penarikan sepenuhnya pasukan Israel dari Gaza.

Sulaiman Msaudah, reporter saluran Israel “Kan 11”, mengungkapkan, penjara di Israel hampir akan dikosongkan dari tahanan Palestina. Tetapi pejabat tinggi Israel mengkonfirmasi bahwa angka mengenai jumlah yang akan dibebaskan bisa berubah.

Avi Kalo, kepala bagian tahanan dan hilang dalam intelijen militer, berbicara kepada saluran 12 mengenai kompleksitas yang masih ada terkait kesepakatan tersebut.

Tentang kemungkinan persetujuan pemerintah Israel terhadap kesepakatan, analis politik Channel 13, Rafi Drucker, berpendapat bahwa “Perdana Menteri memberikan tali yang sangat panjang pada tingkat politik kepada negosiator, dan dengan persetujuannya, ia akan mengambil risiko pada masa depan politiknya,” terutama mengingat posisi oposisi dari Menteri Keuangan Yisrael Smotrich dan Menteri Keamanan Itamar Ben Gvir.

Drucker memperkirakan bahwa Smotrich dan Ben Gvir mungkin akan mundur dari koalisi pemerintah, tetapi tanpa menyebabkan pemilihan dini.

Dia menambahkan, Netanyahu bertaruh pada penolakan pihak Hamas terhadap kesepakatan. Pada saat itu, ia akan pergi kepada keluarga tahanan, dan mengkaim telah melakukan yang terbaik. Netanyahu disebut akan mengatakan ke keluarga tahanan bahwa perang di Gaza akan tetap dilanjutkan sampai bisa mengalahkan Hamas.

Seorang analis politik dari Channel 14, Yakov Bardugo, memperkirakan bahwa sebagian besar anggota Dewan Perang mungkin tidak akan setuju dengan kesepakatan tahanan. Hal itu karena, kesepakatan tersebut tidak akan diterima oleh mayoritas pejabat Israel.

Sementara itu, Or Heller, reporter urusan militer Channel 13, cenderung memprediksi bahwa tentara Israel akan menerima kesepakatan, dan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kemampuan untuk menolaknya setelah kegagalan yang mencolok pada 7 Oktober 2023.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here