Spirit of Aqsa, Palestina- Zionis Israel mencegah tahanan dari Jalur Gaza untuk berbicara kepada media. Israel takut kasus Yochved Lifshitz (85) yang mengungkap kebaikan Hamas kembali terekspos ke publik.
“Ada pengaturan dari pihak Israel agar tawanan yang dibebaskan tidak langsung berbicara ke media. Kemungkinan akan dibriefing untuk pernyataan resmi. Hal ini dilakukan untuk mencegah yang terjadi pada lansia yang dibebaskan Hamas sebelumnya justru bersaksi atas kebaikan Hamas,” kata Direktur kantor Al Arabiya di Palestina, Ziad Halabi, dalam sebuah tayangan di alarabiya, Sabtu (25/11).
Pada Rabu, 25 Oktober 2023 lalu, Yochved memberikan kesaksian yang mengungkap kebaikan Hamas. Dia menyebut Hamas memperlakukan tahanan di Jalur Gaza dengan sangat baik dan manusiawi. Yochved Lifshitz (85 tahun),
Dia mengatakan, pejuang Hamas sangat bersahabat, mengurus kebutuhan para tahanan, dan bahkan memberikan perawatan medis kepada siapa yang membutuhkan.
“Mereka mengatakan kepada kami bahwa mereka beriman pada Al-Qur’an, bahwa mereka tidak akan menyakiti kami, dan bahwa mereka akan memperlakukan kami sebagaimana mereka memperlakukan orang-orang di sekitar mereka,” katan Yochved dalam sebuah konfereni pers, dikutip Al Jazeera, Rabu (25/10).
“Seorang dokter akan datang kepada kami setiap beberapa hari untuk memantau kondisi kami. Dia sangat antusias untuk memberi kami obat-obatan, dan kami akan makan roti dengan keju putih dan mentimun, seperti yang mereka makan,” kata dia melanjutkan.
Dalam konferensi pers itu, seorang wartawan bertanya alasan Yochved berjabat tangan. Dia mengaku hal tersebut terjadi secara spontan, karena memang Al-Qassam memperlakukan semua tahanan dengan sangat baik.
“Mereka sangat baik, dan mereka ingin kami makan dan minum dengan cukup. Mereka memperlakukan kami dengan baik dan memperhatikan setiap detail. Hamas sudah merencanakan segalanya sejak lama. Mereka menyiapkan semua yang kami perlukan, termasuk sampo dan kondisioner.”
Wanita lanjut usia Israel tersebut mengkritik dinas keamanan dan tentara Israel dan berkata, “Kurangnya efisiensi tentara dan Shin Bet sangat merugikan kami. Kami adalah kambing hitam bagi pemerintah.”