Spirit of Aqsa, Palestina- Media Israel melaporkan, Dinas Keamanan Israel (Shin Bet) telah mengadakan rapat dengan ‘pemerintah’ Israel pada Selasa malam (21/11) untuk membahas isu pertukaran tahanan yang disebut-sebut salah satu syarat Gencatan Senjata di Jalur Gaza.

Namun, hingga saat ini, kesepakatan gencatan senjata tak kunjung terjadi. PM Benjamin Netanyahu justru mengumumkan perang terus berlanjut. Tapi di sisi lain, Netanyahu mengakui bahwa pertukaran tahanan merupakan “keputusan yang sulit namun tepat.”

 “Saya menegaskan bahwa perang akan terus berlanjut sampai semua tujuan tercapai, yaitu melenyapkan Hamas dan mengembalikan semua orang yang diculik,” demikian Netanyahu, dikutp Quds News, Rabu (22/11).

Nampaknya Netanyahu mendapat tekanan dari militer Israel yang tak menginginkan gencatan senjata. Apalagi, Menteri Keamanan Israel, Ben-Gvir, menilai pertukaran tahanan menguntungkan Hamas dan bencana bagi Israel.

“Kami tidak akan berhenti bekerja sampai kami mengembalikan mereka semua (para tahanan), termasuk tentara pria dan wanita. Ada tahapan dalam perang dan tahapan kembalinya orang-orang yang diculik,” kata Netanyahu.

Netanyahu mengaku curhat ke Presiden AS Joe Biden terkait pertukaran tahanan tersebut. Dia ingin pertukaran tahanan dilakukan tapi tidak setuju dengan syarat Hamas. Hamas mengajukan syarat pembebasan semua warga Palestina di penjara Israel dengan imbalan pembebasan semua tahanan Israel di Jalur Gaza.

“Dalam beberapa hari terakhir, saya menghubungi Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, untuk memperbaiki ketentuan perjanjian, dan hal itu benar-benar dilakukan, karena perjanjian tersebut mencakup lebih banyak penculik dengan harga yang lebih rendah,” ujarnya.

Sumber: Pers Israel, Al Jazeera, Quds News

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here