Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengecam keras pembunuhan warga Gaza oleh tentara Israel saat mereka mencoba mencari makanan untuk keluarga. Dalam pernyataan di platform X, UNRWA menegaskan bahwa “situasi ini tidak bisa dibiarkan terus berlangsung”, dan menyerukan pembukaan akses bantuan tanpa syarat.

Israel dituding menjalankan kebijakan “rekayasa kelaparan” sejak Maret lalu, dengan menutup rapat perbatasan dan membatasi bantuan secara ekstrem, hingga menimbulkan kelaparan massal dan krisis kemanusiaan belum pernah terjadi.

“Warga yang kelaparan kini bukan hanya terancam mati karena lapar, tapi juga ditembak saat berjuang mendapatkan makanan,” demikian pernyataan UNRWA.

Lembaga itu meminta keputusan politik segera untuk membuka akses bantuan kemanusiaan dan memungkinkan PBB bekerja tanpa hambatan.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Gaza menyebut operasi pengiriman bantuan lewat udara justru menimbulkan korban jiwa dan kerusakan, serta menuding Israel menggunakan bantuan sebagai alat untuk menambah kekacauan di tengah genosida yang masih berlangsung.

Sejak 7 Oktober 2023, agresi Israel telah menewaskan lebih dari 61.000 warga Palestina, melukai lebih dari 151.000, dan membuat ribuan lainnya hilang dan jutaan mengungsi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here