Abu Ubaidah, juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, menyatakan bahwa perlawanan Palestina telah menimbulkan kerugian besar bagi pasukan Israel, dengan lebih dari 10 tentara tewas dan puluhan lainnya terluka dalam 72 jam terakhir.
Dalam pernyataannya melalui aplikasi Telegram, Abu Ubaidah menegaskan bahwa kerugian yang dialami Israel jauh lebih besar dari yang diumumkan secara resmi. Ia juga menekankan bahwa “musuh akan terusir dari wilayah utara Gaza dengan kegagalan, tanpa mampu mematahkan kekuatan perlawanan.”
Ia menambahkan bahwa satu-satunya hal yang dicapai oleh pendudukan adalah “kehancuran, kerusakan, dan pembantaian terhadap warga tak bersalah,” di tengah eskalasi serangan udara dan operasi militer Israel di Gaza, khususnya di wilayah utara.
Pernyataan tersebut muncul di tengah publikasi video harian oleh pejuang Palestina yang menunjukkan serangan terhadap tentara pendudukan dan kendaraan mereka di berbagai medan pertempuran, terutama di wilayah utara Jalur Gaza.
Pada 6 Oktober 2023, militer Israel mengumumkan dimulainya operasi militer baru di Kamp Jabalia dengan dalih “mencegah Hamas memulihkan kekuatannya di wilayah tersebut.”Media Israel menggambarkan pertempuran di Kamp Jabalia dan Beit Lahia, utara Gaza, sebagai “berat dan sulit.”
Sementara itu, saluran TV Israel ke-13 memperkirakan bahwa operasi darat di wilayah utara Gaza, yang dimulai pada awal Oktober 2023, akan berlangsung selama beberapa minggu lagi.
Sumber: Al Jazeera