Spirit of Aqsa, Palestina – Sebanyak 24 warga sipil telah syahid dalam beberapa serangan udara Israel di Jalur Gaza yang terkepung. Dari jumlah tersebut 9 di antaranya adalah anak-anak.
Di antara mereka yang meninggal dunia adalah dua saudara kandung dari keluarga al-Masri yakni Ibrahim berusia 11 tahun dan Marwan yang berusia tujuh tahun. Mereka tinggal di Beit Hanoun, Jalur Gaza utara.
Dia menceritakan, kedua anaknya tengah bermain. Namun tiba-tiba seorang pria lewat mengendarai motor di dekat mereka. Penjajah Israel menarget pengendara tersebut, dan meluncurkan bom hingga dua kali.
Akibatnya, 7 orang meninggal dunia di tempat tersebut. Termasuk pengendara motor dan dua bocah yang tengah bermain itu.
“Anak-anak sedang bermain dengan sepupu mereka di depan rumah ketika seorang pria dengan sepeda motor lewat, dan pendudukan menargetkannya dua kali,” kata Youssef al-Masri, ayah anak-anak tersebut, kepada Middle East Eye.
“Anak-anak saya menjadi martir. Saya tidak dapat menemukan pembenaran apa pun untuk menargetkan seseorang yang melewati lingkungan sipil yang padat di mana puluhan anak biasanya bermain, ”tambahnya.
Masri menceritakan, dia hanya memiliki Ibrahim dan Marwan sebagai buah hati. Itu yang membuat dia sangat sedih. Keduanya suka bermain di jalan dekat rumah sebelum buka puasa selama Ramadan.
“Pendudukan kriminal yang realitasnya telah kita ketahui selama beberapa dekade ini masih mempertahankan citra [yang] biasa membunuh anak-anak, wanita dan warga sipil tak bersenjata,” katanya.