50 ribu lebih tentara Israel dilaporkan mencari bantuan psikologis sepanjang tahun lalu, sementara kekurangan personel dan peralatan terus membayangi militer.

Laporan Channel 12 mengungkap bahwa pasukan kekurangan sekitar 10 ribu tentara, terdiri dari 7 ribu prajurit tempur dan 3 ribu personel pendukung. Masalah juga mencakup keterbatasan operasional tank dan kendaraan lapis baja akibat kekurangan suku cadang. Embargo ekspor senjata menambah tekanan, membuat Israel sulit mempertahankan kesiapan penuh setelah 22 bulan pertempuran di Gaza.

Channel 12 juga mencatat lebih dari 18.900 tentara dan aparat keamanan terluka selama perang, termasuk 10 ribu yang mengalami gangguan mental. Permintaan terbanyak adalah untuk mengatasi rasa kesepian, diikuti depresi berulang, trauma, dan masalah hubungan pribadi.

Dampak perang juga merembet ke kehidupan ekonomi pasukan cadangan. Sepertiga dari mereka atau pasangan mereka mengalami PHK atau cuti tanpa gaji, sementara 53% pekerja yang juga bertugas di cadangan harus mengurangi jam kerja atau menerima potongan gaji. Di kalangan pekerja mandiri, 72% melaporkan bisnis mereka memburuk.

Di sisi lain, gelombang kritik internasional terhadap Israel kian menguat, disebut media Israel sebagai “tsunami diplomatik” yang kini merambah dunia selebritas. Channel 12 melaporkan, penyanyi Madonna mengunggah pesan publik yang menyerukan Paus Fransiskus untuk mengunjungi Gaza dan membantu anak-anak yang terancam kelaparan. Ia menyebut seruan ini sebagai hadiah ulang tahun terbaik untuk putranya.

Band rock Irlandia U2 juga mengeluarkan pernyataan resmi di situsnya: “Kami sudah lama terkejut dengan apa yang terjadi di Gaza. Pemblokiran bantuan kemanusiaan dan rencana pendudukan baru membuat konflik ini memasuki wilayah yang tak pasti.”

Vokalis U2, Bono, menambahkan: “Kematian anak-anak yang tidak bersalah adalah kejahatan yang harus kita lawan,” sambil melontarkan kritik tajam terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang kini menjadi buronan Mahkamah Pidana Internasional.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here