Spirit of Aqsa, Palestina- Asosiasi Tahanan Palestina mengatakan, penjajah Israel mengeksploitasi perang Gaza untuk menyiksa dan menganiaya tahanan perempuan. Apalagi, tidak pengawasan terhadap hak-hak tahanan, ditambah para pengacara dicegah untuk memberikan pembelaan. Selain itu, keluarga tahanan juga tidak diperkenankan untuk sekadar menjenguk.
Asosiasi mencontohkan penyerbuan Penjara Damoun pada Selasa. Polisi Israel membawa pentungan, bom gas, dan senjata. Mereka menembakkan gas air mata ke dalam sel tanpa memperhitungkan keselamatan para tahanan, terutama wanita, anak-anak, orang tua, dan orang sakit. Beberapa tahanan juga dimasukkan ke ruang isoloasi tanpa alasan jelas.
Hal tersebut terjadi sebagai aksi balas dendam zionis Israel atas kekalahan mereka dalam operasi Taufan Al-Aqsa. Penyiksaan dan penganiyaan tahanan perempuan sudah berlangsung selama dua pekan.
Di sisi lain, jumlah tahanan kian over lantaran zionis Israel melancarkan kampanye penangkapan besar-besaran terhadap warga sipil Palestina.
Penangkapan Meningkat
Asosiasi Tahanan Palestina mengungkapkan, pasukan penjajah Israel melancarkan kampanye penangkapan di Tepi Barat. Kampanye ini telah meningkat dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak 7 Oktober.
Para penjajah menangkap warga meski tanpa kesalahan. Bahkan, banyak warga yang ditangkap tanpa dasar bukti yang kuat. Saat ditangkap, mereka diperlakukan tak manusiawi seperti ancaman dan pemukulan secara brutal. Rumah warga yang ditangkap juga selalu dirusak sebelum gerombolan tentara meninggalkan lokasi.
Sumber: Al Jazeera