Hamas menawarkan untuk membebaskan seluruh tawanan Israel sekaligus dengan syarat gencatan senjata permanen di Jalur Gaza. Hamas juga meminta Israel menarik seluruh pasukannya dari Gaza untuk pembebasan tersebut.

Juru bicara Hamas, Hazem Qassem memyebut mekanisme ini ditawarkan pihaknya untuk tahap kedua gencatan senjata Gaza.

“Kami siap untuk tahap kedua (gencatan senjata) dengan menukar tahanan sekaligus, sesuai kriteria untuk mencapai kesepakatan yang berujung gencatan senjata permanen dan penarikan menyeluruh (pasukan Israel) dari Jalur Gaza,” kata Qassem dikutip Al Jazeera, Rabu (19/2/2025).

Hazem Qassem juga menegaskan pihaknya menolak tuntutan Israel yang ingin melucuti senjata Hamas. Menurutnya, Hamas pun tidak akan menuruti permintaan Israel untuk meninggalkan Gaza.

“Syarat pihak penjajah untuk mengeluarkan Hamas dari Jalur Gaza adalah perang psikologis yang konyol, dan penarikan atau pelucutan kelompok perlawanan dari Gaza tidak bisa diterima,” katanya.

Sebelumnya, keluarga tawanan Israel mendesak seluruh sandera dibebaskan sekaligus. Keluarga sandera juga mendesak pemerintahan Benjamin Netanyahu untuk menegakkan gencatan senjata.

Hamas telah membebaskan 25 tawanan Israel sejak gencatan senjata efektif berlaku pada 19 Januari 2025 lalu. Pada saat bersamaan, Israel membebaskan 1.135 tahanan Palestina yang mendekam di penjaranya.

Hamas sedianya akan kembali membebaskan enam sandera Israel pada akhir pekan ini. Hamas disinyalir menambah jumlah sandera Israel yang dibebaskan demi mempercepat implementasi tahap kedua gencatan senjata.

Hazem Qassem menekankan pihaknya serius mengimplementasikan ketentuan gencatan senjata di Gaza.

“Menggandakan jumlah tahanan yang dibebaskan adalah respons kami terhadap permintaan dari mediator dan untuk membuktikan keseriusan kami mengimplementasikan seluruh persyaratan perjanjian,” kata Qassem.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here