Spirit of Aqsa– Organisasi Anak-Anak PBB (UNICEF) melaporkan, lebih dari 50 ribu anak di Gaza menderita malnutrisi akut. Sementara, PBB memperingatkan, situasi kemanusiaan di Jalur Gaza telah melebihi batas bencana.

Direktur Nutrisi UNICEF, Victor Aguayo, menjelaskan, ribuan anak di Gaza menghadapi malnutrisi akut dan membutuhkan perawatan segera. Peringatan ini muncul setelah UNICEF sebelumnya menyatakan adanya potensi lonjakan krisis kemanusiaan yang akan meningkatkan jumlah kematian anak akibat malnutrisi.

UNICEF menyatakan, sembilan dari 10 anak di Gaza kekurangan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat. Peningkatan tajam dalam tingkat malnutrisi di antara anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui di Gaza menimbulkan ancaman serius terhadap nyawa mereka.

“Makanan dan air bersih sangat langka, serta penyakit menular menyebar, yang memengaruhi nutrisi dan kekebalan wanita serta anak-anak, sehingga meningkatkan kasus malnutrisi akut,” kata Victor, dikutip Al Jazeera, Sabtu (7/9/2024).

UNICEF, bersama Program Pangan Dunia (WFP) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyerukan akses yang aman dan berkelanjutan tanpa hambatan terhadap bantuan kemanusiaan di seluruh Gaza. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa puluhan anak syahid akibat malnutrisi dalam beberapa bulan terakhir.

Peringatan PBB

Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stéphane Dujarric, memperingatkan, lebih dari satu juta orang di Gaza tidak menerima bantuan pangan di wilayah selatan dan tengah Gaza melalui jalur kemanusiaan selama Agustus lalu.

Dujarric menambahkan, “Meskipun menghadapi banyak tantangan, PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya terus melakukan segala upaya untuk memberikan bantuan yang menyelamatkan nyawa rakyat Palestina,” setelah sebelumnya menyatakan bahwa “risiko yang dihadapi para pekerja kemanusiaan di Gaza menjadi tak tertahankan.”

Peringatan terus meningkat dari berbagai badan internasional dan PBB mengenai memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza di tengah ancaman kelaparan yang suram dan serangan Israel terhadap pekerja bantuan dalam insiden sebelumnya, yang menghambat masuknya bantuan ke wilayah yang terblokade, yang telah diserang oleh Israel sejak 7 Oktober 2023, menyebabkan puluhan ribu syahid dan terluka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here