Anggota Persatuan Ulama Palestina Diaspora, Syeikh Ahmad Basim, menjelaskan, tujuan proposal perdamaian Palestina-Israel (deal of the century) adalah untuk mencaplok Baitul Maqdis. Proposal itu dibuat oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Dia menjelaskan, mencaplok Baitul Maqdis dari tangan umat Islam adalah cita-cita terbesar mereka. Zionis Israel menggunakan segala cara untuk memuluskan niat itu.

Ahmad Basim mengatakan, proposal ala Trump itu dibuat untuk mematikan perjuangan masyarakat Palestina menjaga Masjid Al Aqsa. Termasuk perjuangan mereka menjaga situ-situs bersejarah yang dimiliki umat di wilayah tersebut.

“Perjuangan Palestina dimusnahkan untuk memuluskan upaya mereka (penjajah Israel) mencaplok Baitul Maqdis,” kata Ahmad Basim di Masjid Babul Jannah NHP Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (28/2).

Dalam proposal itu, kata dia, Amerika hendak membagi wilayah Palestina ke dalam dua bagian. Namun, pembagian itu merugikan Palestina. Sebab, dalam proposal itu disebutkan sebanyak 85 persen wilayah Palestina diberikan kepada Israel, termasuk di dalamnya Baitul Maqdis.

“85 persen itu ingin dijadikan sebagai negara Israel yang akan diakui oleh Amerika Serikat. Menyisakan 15 persen yang itu adalah wilayah-wilayah terpecah pecah, yang menjadi hiburan untuk umat Islam,” ujar dia.

Ahmad Basim menegaskan, umat Islam harus bersuara lantang menolak proposal tersebut. Sebab, jika Isrsel telah menguasai Baitul Maqdis maka sama halnya mereka telah mengalahkan umat Islam seluruh dunia.

“Perlu semua orang berjihad dengan hartanya, jiwanya, mempelajari bagaimana cara memperjuangkan Palestina, bagaimana dia punya andil dalam perjuangan pembebasan Baitul Maqdis,” kata Ahmad Basim.

Sebelumnya, Trump membuat proposal perdamaian dengan Israel mengenai masalah Palestina pada 28 Januari 2020 lalu. Ia mengklaim proposal itu adalah solusi untuk kedua pihak yang bekonflik. Proposal itu dinilai cacat hukum lantaran tidak melibatkan pihak Palestina.

Terkait hal ini, negara-negara anggota OKI dengan suara bulat menolak Deal of The Century yang digagas Trump untuk perdamaian di Timur Tengah.

“Rancangan resolusi yang menolak kesepakatan Amerika-Israel yang diajukan oleh Palestina ke OKI telah disetujui dengan suara bulat,” kata Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina, dalam pernyataan singkat pada awal bulan ini. (Aza)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here