Spirit of Aqsa, Palestina- Teroris Israel melakukan pengeboman besar-besaran pada Sabtu (9/12) yang menyebabkan puluhan syahid dan luka-luka. Pesawat tempur teroris juga menyasar pusat pengungsian dengan bom pembakar.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan, 71 syahid dan 160 luka dalam 24 jam terakhir di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa akibat pengeboman di Jalur Gaza tengah. 62 syahid dan 100 ora g luka tiba di Kompleks Medis Nasr di Jalur Gaza Selatan.
Watawan Aljazeera melaporkan, mayoritas syuhada dan korban luka adalah anak-anak. Mereka tiba di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa akibat pengeboman di sebuah rumah di Lingkungan Al-Salam, Deir Al-Balah, Jalur Gaza tengah.
Kondisi beberapa korban luka sangat serius, mengingat kurangnya pasokan medis yang diperlukan. Setidaknya empat jenazah syahid dan sejumlah korban luka ditemukan dari reruntuhan rumah keluarga Juifel di kawasan Al-Zawaida, yang menjadi sasaran serangan Israel tadi malam.
Tim penyelamat dan warga bergegas ke lokasi sasaran dalam upaya menyelamatkan korban yang selamat dari reruntuhan, dan pencarian masih berlangsung.
Para saksi membenarkan, jumlah korban akibat pengeboman teroris Israel jauh lebih banyak dibandingkan mereka yang jenazahnya ditemukan atau dirawat.
Di sisi lain, pengeboman Israel berlanjut di lingkungan timur kota Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, yang menyebabkan puluhan orang syahid dan luka-luka.
Kemudian, lima warga syahid dan lainnya luka-luka akibat pengeboman Israel di Rafah, selatan Jalur Gaza.
Wartawan Aljazeera melaporkan, seorang warga Palestina syahid dan 10 terluka dalam pemboman Israel yang menargetkan rumah keluarga Al-Tahrawi di kamp Berbera di Rafah tengah, selatan Jalur Gaza.
Tim ambulans berusaha mengambil jenazah para syuhada dari bawah reruntuhan dan memindahkan korban luka ke Rumah Sakit Kuwait, meskipun tim penyelamat menghadapi kesulitan.
Bom pembakar
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Munir Al-Bursh, mengungkapkan, Israel membom pusat-pusat pengungsian di Jalur Gaza utara dengan asap dan bom pembakar, sehingga menyebabkan kasus mati lemas dan luka bakar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Tadi malam kami merawat lebih dari 100 kasus sesak napas dan luka bakar. Cedera seperti itu (yang disebabkan oleh bom pembakar) belum pernah terjadi pada kami sebelumnya, dan kami juga belum pernah melihat hal seperti itu terjadi,” ujar Munir.