Petugas pertahanan sipil di Gaza menemukan 458 jasad syuhada yang berserakan di jalanan dan tertimbun reruntuhan setelah pasukan pendudukan Israel mundur dari wilayah barat Mifraq al-Shuhada (Koridor Netzarim) pada 27 Januari lalu.

Nagm Al-Shabrawi, salah satu petugas evakuasi, mengatakan bahwa jarang menemukan jasad yang masih utuh setelah berbulan-bulan dibiarkan di tempat terbuka.

“Biasanya kami hanya menemukan setengah atau seperempat tubuh, atau potongan tubuh yang tersebar dan sudah mengalami pembusukan,” ujarnya kepada Al Jazeera.

Proses evakuasi dilakukan di berbagai lokasi, termasuk Koridor Netzarim di selatan Kota Gaza, Rafah di wilayah selatan, serta daerah dekat perbatasan dengan Israel di timur. Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Dr. Khalil Al-Daqran, diperkirakan masih ada sekitar 4.000 hingga 5.000 jasad yang belum dievakuasi.

Tantangan Identifikasi Korban

Petugas evakuasi dilatih oleh Komite Palang Merah Internasional untuk mengidentifikasi jasad melalui kondisi tulang, barang-barang pribadi seperti cincin, jam tangan, atau pakaian, serta struktur gigi untuk memperkirakan usia korban. Namun, banyak jasad yang ditemukan dalam kondisi tidak utuh.

Ibrahim Abu Atiwi, seorang warga Gaza, menemukan tengkorak manusia di reruntuhan rumahnya di daerah Al-Mughraqa. Ia memperkirakan tengkorak itu milik seseorang yang dibunuh oleh penembak jitu Israel saat mencoba mengungsi di awal perang.

Evakuasi di Tengah AncamanMeskipun gencatan senjata telah diumumkan, tim pertahanan sipil masih menghadapi ancaman serangan Israel. Menurut perwira senior pertahanan sipil, Mayor Issam Al-Salhi, pasukan Israel tetap menembaki petugas evakuasi meskipun ada koordinasi dengan Palang Merah.

Al-Salhi juga mengungkapkan bahwa beberapa jasad yang ditemukan di tepi pantai antara Gaza dan kamp pengungsi Nuseirat, termasuk seorang nelayan yang hilang delapan bulan lalu. Identitasnya dikenali melalui celana pendek biru yang masih terbungkus jaring ikan.

Bagi para petugas, pemandangan mengerikan saat mengevakuasi korban meninggalkan bekas mendalam.

“Kami bisa menyerahkan kantong jenazah, tetapi pemandangan itu tetap menghantui kami,” ujar Al-Salhi.

Ribuan Jasad Masih TertinggalHingga kini, ribuan jasad diyakini masih berada di bawah reruntuhan atau tersebar di jalanan akibat serangan Israel yang menghancurkan permukiman. Namun, keterbatasan akses dan ancaman serangan membuat proses evakuasi berjalan lambat.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza menegaskan bahwa korban baru bisa dimasukkan dalam daftar syuhada resmi setelah jasad mereka dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here