Pasukan Israel terus menggempur kamp-kamp pengungsi Palestina di Tepi Barat. Untuk hari ketiga berturut-turut, alat berat militer menghancurkan puluhan bangunan di Kamp Tulkarm dan Kamp Nur Syams, sebagai bagian dari kampanye penghancuran besar-besaran yang telah berlangsung lebih dari empat bulan.

Menurut laporan Al Jazeera, Israel berencana meratakan 106 bangunan tempat tinggal di dua kamp tersebut—48 di antaranya berada di Kamp Nur Syams. Aksi ini memicu gelombang pengungsian paksa terhadap sedikitnya 25 ribu warga Palestina.

Tidak hanya bangunan yang jadi sasaran. Di saat yang sama, pasukan Israel juga melanjutkan serangkaian penggerebekan dan penangkapan di berbagai wilayah Tepi Barat. Pagi tadi, pasukan Israel menyerbu Kota Dura di selatan Hebron, mengobrak-abrik sejumlah toko dan rumah warga.

Di Masafer Yatta, kawasan selatan Hebron yang sering menjadi target kekerasan pemukim ilegal Israel, seorang warga Palestina mengalami luka serius akibat dikeroyok brutal. Sementara itu, seorang lainnya ditangkap ketika mencoba melindungi tanah dan ternak dari serangan para pemukim bersenjata yang menjarah lahan pertanian dan menembaki hewan warga.

Gelombang Penangkapan di Banyak Kota

Berdasarkan laporan kantor berita Palestina Wafa, dua warga ditangkap di Desa Abu Nujaym, tenggara Betlehem. Dua pemuda lainnya, Khaled Omar Khaled Subaih dan Hamzah Omar Muhammad Subaih, juga ditahan setelah rumah mereka di Kota al-Khader digerebek dan digeledah.

Di utara Tepi Barat, pasukan Israel menangkap dua warga di Ramallah saat mengobrak-abrik rumah-rumah di Arura, Kamp Jalazun, dan Desa Kafr Malik. Di Kota Nablus, pasukan menyerbu Kamp Balata, menggeledah taman kanak-kanak dan rumah warga.

Sementara itu, polisi khusus Israel menyerbu Kota Hizma di timur laut Al-Quds (Yerusalem Timur), mendirikan pos pemeriksaan militer, serta memberhentikan dan menggeledah kendaraan warga secara sewenang-wenang.

Kekerasan Sistematis di Tengah Genosida Gaza

Di tengah genosida yang sedang berlangsung di Gaza, kekerasan di Tepi Barat terus meningkat. Berdasarkan data otoritas Palestina, sedikitnya 974 warga Palestina gugur syahid di Tepi Barat sejak agresi dimulai, lebih dari 7.000 terluka, dan lebih dari 17.000 orang ditangkap—mayoritas tanpa dakwaan atau proses hukum.

Apa yang dilakukan pasukan Israel di Tepi Barat bukan sekadar penggerebekan—ini adalah kampanye penghancuran terstruktur, menyasar rumah, sekolah, dan masa depan rakyat Palestina.

Sumber: Al Jazeera


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here