Spirit of Aqsa, Palestina- Selama 13 pekan berturut-turut, polisi teroris Israel memberlakukan pembatasan ketat terhadap masuknya jamaah ke Masjid Al-Aqsa untuk melaksanakan salat Jumat, sejak dimulainya perang Israel terhadap Gaza pada 7 Oktober 2023.
Seorang pejabat di Departemen Wakaf Islam di Al-Quds mengatakan kepada Anadolu Agency, hanya 15 ribu orang yang berhasil melaksanakan salat Jumat di masjid tersebut, dibandingkan dengan lebih dari 50 ribu pada Jumat biasa sebelum perang. Dia mencatat, ruang salat dan halaman masjid hampir kosong karena pembatasan Israel.
Bahkan, teroris Israel menganiaya jamaah laki-laki maupun perempuan yang hendak memasuki Masjid Al-Aqsa. dalam video yang beredar, seorang wanita Palestina tergeletak setelah dianiaya oleh teroris Israel.
Polisi Israel memberlakukan pembatasan masuk ke Masjid Al-Aqsa sejak pada 7 Oktober 2023, tetapi pembatasan tersebut diperketat pada Jumat.
Kategori Tertentu
Saksi mata melaporkan, polisi Israel hanya memperbolehkan orang tua untuk masuk ke masjid dan melaksanakan salat, sambil menambahkan bahwa mereka menyerang jamaah di gerbang Asbat dan gerbang Sahira setelah melarang mereka melewati untuk mencapai Masjid Al-Aqsa.
Pasukan besar polisi Israel berkeliaran di sekitar Al-Quds Timur, mendirikan pos pemeriksaan di pintu masuk ke Kota Lama dan di gerbang luar Masjid Al-Aqsa. Langkah-langkah Israel memaksa ratusan jamaah untuk melaksanakan salat di jalanan yang dekat dengan Kota Lama, sementara pasukan polisi pendudukan menyerang jamaah di lingkungan Wadi al-Joz yang berdekatan dengan Kota Lama dengan menggunakan air limbah.
Teroris Israel telah melancarkan perang menghancurkan terhadap Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang telah menyebabkan lebih dari 22 ribu warga Palestina tewas dan lebih dari 57 ribu terluka, ditambah dengan kerusakan besar pada infrastruktur dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut otoritas Gaza dan PBB.