Analis kawasan Timur Tengah sekaligus Kepala Program Studi Timur Tengah di University of San Francisco, Stephen Zunes, menyebut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Mesir menjadi langkah penting untuk memastikan kesepakatan gencatan senjata di Gaza benar-benar berjalan dan tidak kembali runtuh.
“Ada keseriusan untuk memastikan bahwa gencatan senjata kali ini bisa menjadi permanen,” ujar Zunes dikutip Al Jazeera.
Zunes menilai momentum ini berbeda dengan kesepakatan sebelumnya pada Januari lalu yang dibatalkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, hanya dua bulan setelah ditandatangani.
“Kali ini, tampaknya akan lebih sulit bagi Netanyahu untuk membatalkan kesepakatan tersebut, karena tidak terlihat adanya dukungan penuh dari Washington seperti sebelumnya,” ujarnya.
KTT yang berlangsung di Sharm el-Sheikh, Mesir, pada Senin (13/10), akan digelar hanya beberapa jam setelah pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas dimulai. Presiden AS Donald Trump dijadwalkan hadir memimpin prosesi penandatanganan kesepakatan tersebut.