Sikap Komite Olimpiade Internasional (IOC) kembali memantik perdebatan global. Organisasi yang seharusnya berdiri di atas prinsip netralitas olahraga itu justru dituding menerapkan standar ganda, keras terhadap Rusia, lunak terhadap Israel.

Sorotan publik menguat setelah IOC menjatuhkan sanksi kepada Indonesia karena menolak memberikan visa bagi enam atlet Israel yang hendak berlaga di Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Jakarta. Sanksi itu kontras dengan kebijakan IOC sendiri yang lebih dulu mencoret atlet Rusia dan Belarus dari berbagai ajang Olimpiade akibat invasi ke Ukraina.

Kritik pun ramai muncul di media sosial. Seorang pengguna X, Melon Mask (@panca66), menulis:

“IOC juga diskriminasi. Menolak atlet Rusia dan Belarusia tampil di Olimpiade Musim Dingin Italia 2026, tapi marah ketika Indonesia menolak atlet senam Israel tampil di Jakarta. Sikap Indonesia itu sudah benar, jangan tunduk pada pelaku genosida. #FreePalestine.”

Ungkapan itu merepresentasikan kekecewaan publik terhadap sikap IOC yang dinilai tidak konsisten.

Sebelumnya, IOC memang memberi kelonggaran bagi atlet Rusia dan Belarus di Olimpiade Paris 2024 dengan status “netral”, tanpa bendera, tanpa simbol negara. Namun menjelang Olimpiade Musim Dingin 2026 di Italia, sikap mereka berubah total: kedua negara dilarang mengikuti kualifikasi, bahkan sebagai atlet netral sekalipun.

Kebijakan keras itu berbanding terbalik dengan perlakuan terhadap Israel. Saat Indonesia menolak kedatangan atlet Israel, IOC langsung bereaksi: mengecam, menjatuhkan sanksi, dan membatalkan seluruh peluang Indonesia menjadi tuan rumah ajang olahraga di bawah bendera Olimpiade.

Dari sinilah tudingan “standar ganda” menguat. Banyak pihak menilai IOC terlalu cepat menghukum Rusia atas invasi ke Ukraina, namun enggan bersikap terhadap agresi Israel di Gaza, padahal jumlah korban sipil di Palestina jauh lebih besar dan terus meningkat.

“Kalau invasi dijadikan alasan menyingkirkan Rusia, kenapa pelaku genosida di Gaza justru dibela?” tulis seorang pengguna lain di platform yang sama.

Hingga kini, atlet Rusia dan Belarus tetap dilarang mengikuti kualifikasi Olimpiade Musim Dingin 2026. Sementara itu, Israel masih mendapat perlindungan penuh dari IOC, bahkan ketika tekanan publik global terhadap kebijakan militernya terus menguat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here