Spirit of Aqsa, Palestina– Sekelompok tentara teroris Israel di pasukan elite Brigade Givati menolak mengambil bagian dalam operasi militer di Jalur Gaza.
Mereka menyebut militer Israel mengabaikan kesejahteraan psikologis dan fisik mereka, menurut laporan Haaretz pada Rabu (14/2/2024).
Sejak tentara Israel memulai operasi daratnya di Gaza pada akhir Oktober 2023, Brigade Givati, yang beranggotakan para prajurit elit, telah berpartisipasi dalam pertempuran tersulit di daerah kantong tersebut dan kehilangan banyak pemimpin dan anggotanya.
Kondisi itu memaksa pimpinan militer Israel untuk “sementara” menarik pasukan elite itu dari medan perang di Gaza.
Saat berbincang dengan komandan lapangan, para prajurit mengaku tidak memiliki kekuatan mental untuk kembali ke medan perang dan mengaku ketakutan hal itu akan membahayakan nyawa mereka.
Surat kabar tersebut mengatakan para pemimpin militer belum memutuskan bagaimana menanggapi penolakan para tentara untuk ikut berperang di Gaza.
Data tentara Israel yang diperbarui kemarin menunjukkan 15 tentara terluka dalam periode 24 jam.
Secara total, 2.897 tentara terluka sejak 7 Oktober termasuk 437 luka berat, 761 luka sedang, dan 1.699 luka ringan.Namun, menurut militer Israel, sebanyak 1.352 tentara terluka dalam pertempuran darat di Jalur Gaza.