Spirit of Aqsa, Palestina- Ketua Komisi Al-Quds dan Al-Aqsha di Dewan Legislatif Palestina, Ahmed Abu Halabiya, memperingatkan, penggalian penjajah Israel di bawah Masjid Al-Aqsha telah menjadi bahaya nyata.
“Batu-batu jatuh dari dinding selatan di mushalla Masjid Al-Aqsha, sebagai akibat dari retakan yang disebabkan oleh penggalian pendudukan Israel di bawah area istana Umayyah, yang memanjang hingga sekitar 800 meter antara Ain Silwan dan Tembok Al-Buraq,” kata Abu Halabiya, dikutip Palinfo, Selasa (21/6/2022).
“Pelanggaran terus menerus terjadi terhadap Masjid Al-Aqsha. Runtuhnya batu-batu yang terjadi di halaman diakibatkan oleh penggalian terus menerus yang dilakukan pendudukan Israel. Ini merupakan bahaya nyata, mengingat fakta bahwa pendudukan Israel tidak mengizinkan perbaikan apa pun,” katanya melanjutkan.
Abu Halabiya menyerukan “untuk melakukan penuntutan hukum terhadap pendudukan Israel, mengajukan kasus atasnya di pengadilan internasional, mengkriminalisasi atas agresi yang dilakukan terhadap Masjid Al-Aqsha, dan terus menggali terowongan yang benar-benar mengancam Masjid Al-Aqsha.”
Dia menjelaskan, “Longsor telah terjadi di bawah rumah-rumah warga Al-Quds di kampung Silwan dan Al-Bustan dan di halaman Masjid Al-Aqsha.” Dia menyatakan, “Penggalian yang dlaukan pendudukan Israel, sebelumnya, yang membentang dari bagian bawah tembok barat masjid menuju utara, sampai ke bagian bawah Gerbang Mughrabi dan Tembok Al-Buraq.”
Ketua “Komisi Al-Quds dan Al-Aqsha” meminta Yordania untuk “mengambil langkah-langkah efektif atas dasar perwalian Yordania atas Masjid Al-Aqsha.” Dia menyerukan “organisasi dan lembaga internasional untuk bekerja menghentikan serangan dan penggalian di masjid ini, dan agar menekan pendudukan Israel supaya menghentikan kebijakan agresifnya.”
Kamis lalu, gambar-gambar menunjukkan salah satu batu bagian dalam dinding selatan Masjid Al-Aqsha, di dalam mushalla lama Masjid Al-Aqsha, jatuh dari atas mihrab yang terletak di ruang shalat, sebuah titik yang terletak di bawah mihrab Masjid Al-Qibli.
Para pakar Palestina menyatakan bahwa jatuhnya batu ini terjadi setelah bertahun-tahun otoritas pendudukan Israel mencegah Wakaf Islam di Al-Quds merenovasi dinding Masjid Al-Aqsha, terutama dinding selatan.
Mereka menambahkan bahwa penggalian di wilayah selatan berlanjut dengan “intensitas yang belum pernah terjadi sebelumnya”. Suara penggalian sering terdengar dari dalam pelataran Masjid Al-Aqsha, terutama pelataran barat daya antara Masjid Al-Qibli dan Museum Islam.
Syaikh Ikrima Sabri mengatakan, penggalian yang dilakukan oleh otoritas pendudukan Israel di bawah Masjid Al-Aqsha adalah penyebab langsung dari retakan. Dia khawatir penggalian ini akan merusak fondasi Masjid Al-Aqsha.
Dia menambahkan, “Tidak ada keraguan bahwa sebagai hasil dari penggalian, fondasi utama masjid telah terbuka, dan ini dapat menyebabkan runtuhnya masjid.”
Dia menyatakan bahwa tujuan utama dari penggalian ini adalah “untuk mencari barang antik Yahudi, tetapi mereka belum menemukan jejak atau batu sejarah Yahudi kuno, meskipun penggalian ekstensif sedang berlangsung sejak pendudukan kota al-Quds pada tahun 1967.”
Sabri, yang juga menjabat sebagai ketua Badan Islam di Al-Quds, menambahkan, “Sejalan dengan penggalian menyeluruh yang dilakukan otoritas pendudukan Israel di seluruh area, termasuk di bawah masjid dan sekitarnya, mereka mencegah warga Palestina masuk dengan dalih yang dibuat-buat.” (Admin/Palinfo)