Spirit of Aqsa, Palestina – Pasukan penjajah Israel menembaki warga Palestina saat melakukan aksi perlawanan di Kafr Qaddum di Qalqilia, Tepi Barat. Dari peristiwa itu, enak warga Palestina yang terlibat dalam aksi terluka karena terkena peluru logam berlapis karet. Salah seorang di antara korban adalah petugas medis.

Selain itu, puluhan warga lainnya mengalami sesak nafas karena terkena tembakan gas air mata.

Melansir Palinfo, tentara pendudukan penjajah Israel menembakkan peluru tajam, logam berlapis karet, dan gas air mata secara besar-besaran ke arah warga yang keluar melakukan pawai untuk mengecam permukiman Yahudi yang dibangun di desa tersebut. Mereka menuntut dibukanya jalan desa, yang telah ditutup selama 17 tahun oleh pasukan penjajah Israel.

Bentrokan antara pemuda Palestina dan tentara pendudukan penjajah Israel tidak terelakkan. Akibatnya, enam warga Palestina terluka tembak, termasuk seorang petugas medis.

Belakangan ini, di Kafr Qaddum terjadi eskalasi sengit yang dilakukan pasukan penjajah Israel. Mereka sering melakukan penggerebekan malam dan penyergapan di rumah-rumah terpencil dengan tujuan menekan pawai, akan tetapi warga bersikeras untuk terus berlanjut aksi mereka sampai tujuannya tercapai.

Selama sepuluh tahun berturut-turut, pawai anti-permukiman Israel yang digelar setiap pekan dilakukan. Pawai ini bertujuan untuk menutut dibukanya kembali jalan utama Kafr Qaddum, yang ditutup oleh pasukan penjajah israel demi perluasan permukiman Yahudi di di Kafr Qaddum.

Penjajah israel menutup gerbang masuk utama ke desa untuk memperluas permukiman Yahudi “Qaddumim”, yang dibangun di atas tanah desa, dan menghubungkan koloni-koloni permukiman Yahudi di atas lahan seluas 4.000.000 meter persegi dari total luas tanah desa sebesar 23.000.000 meter persegi.

Pintu masuk desa yang ditutup pasukan penjajah Israel merupakan gerbang yang penting. Gerbang ini adalah jalan yang menghubungkan Kafr Qaddum dan sekitarnya dari desa-desa dan kota-kota Palestina. Penurutpan telah menyebabkan penderitaan yang luar biasa bagi warga Kafr Qaddum.

Setiap Jumat dan Sabtu, pawai mengecam aktivitas permukiman Israel digelar di berbagai daerah di Tepi Barat. Para peserta melakukan shalat Jumat di tanah yang terancam, di tengah-tengah pecahnya konfrontasi saat pasukan penjajah Israel bertindak represif terhadap peserta pawai.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here