Yousef, seorang ayah lima anak berusia 36 tahun dari Gaza utara, menceritakan pengalaman mengerikannya saat digunakan sebagai tameng manusia oleh tentara Israel selama konflik baru-baru ini kepada Al Jazeera.
Cobaan berat Yousef dimulai saat ia terpisah dari keluarganya di Sekolah Hamad di Beit Lahiya, tempat mereka berlindung. Istrinya, Amal, baru saja melahirkan anak bungsu mereka seminggu sebelumnya, dan keluarganya terpaksa meninggalkan rumah mereka karena pengeboman dan penembakan yang hebat.
Saat Yousef dibawa oleh tentara Israel, ia dipaksa untuk menemani mereka dalam misi pencarian para pejuang di gedung-gedung di dekatnya.
“Kesadaran bahwa saya sedang digunakan sebagai tameng manusia sungguh menakutkan.” Yousef berkata, mengingat teror yang ia rasakan saat ia dipaksa membuka pintu dan memasuki ruang kelas, dengan tentara mengikutinya dari belakang, siap menembak.
“Saya sangat khawatir dengan istri dan anak-anak saya. Saya tidak tahu apa pun tentang mereka,” kenang Yousef.
“Istri saya baru saja melahirkan seminggu yang lalu dan dia tidak akan bisa berjalan bersama anak-anak. Tanpa ada yang membantu, saya takut dengan apa yang mungkin terjadi pada mereka.”
Yousef menggambarkan bagaimana para tentara akan menggunakannya untuk “membersihkan” ruangan, memaksanya untuk pergi terlebih dahulu dan memeriksa tanda-tanda pejuang.
Jika ia menemukan seseorang, ia diperintahkan untuk memanggil para tentara, yang kemudian akan memasuki ruangan. Cobaan berat Yousef berlangsung selama berjam-jam, selama waktu itu ia terpaksa menggeledah beberapa gedung.
“Seorang tentara memberi tahu kami bahwa kami akan membantu mereka dengan beberapa misi dan akan dibebaskan setelahnya, tetapi saya takut mereka akan membunuh kami kapan saja,” kata Yousef.
Ia akhirnya ditembak di kaki oleh seorang tentara dan tergeletak berdarah di tanah. Meskipun terluka, Yousef berhasil melarikan diri dan pergi ke rumah sakit, di mana ia menerima perawatan untuk luka-lukanya. Ia akhirnya dipertemukan kembali dengan keluarganya, yang telah mencarinya di mana-mana.