Spirit of Aqsa, Palestina- Korban penangkapan tentara penjajah Israel tertua yang ditahan di penjara Israel dibebaskan. Warga Palestina itu dibebaskan setelah menjalani hukuman 17 tahun karena penyelundupan senjata.

Fuad Shubaki, 83 tahun, dibebaskan dari penjara Ashkelon dan sedang “menuju ke Ramallah” di Tepi Barat yang diduduki oleh penjajah Israel, kata juru bicara Klub Narapidana Palestina, yang dikonfirmasi oleh putra Shubaki bernama Hazem, seperti laporan Straits Times, Selasa (14/3).

Ketika Shubaki tiba di Ramallah di makam pemimpin Palestina Yasser Arafat, yang merupakan sekutu dekatnya, para pejabat Palestina berdesakan untuk mendekati lansia yang membawa kaffiyeh Palestina.

Anak-anak kecil melambaikan bendera gerakan Fatah, sementara perempuan dengan bangga mengenakan kaos dengan gambar wajah Shubaki muda yang dicetak di atasnya.

Di antara kerumunan tersebut adalah Mahmoud Aloul, wakil presiden gerakan Fatah, dan Tawfiq Tirawi – dua tokoh yang sering digambarkan sebagai calon pengganti Presiden Palestina Mahmud Abbas.

Setelah berdoa di makam Arafat, Shubaki berjanji untuk melanjutkan “perlawanan” pemimpin Palestina yang telah meninggal.

“Kami akan melanjutkan jalan yang telah ditunjukkan Yasser Arafat bagi kami, kami akan melanjutkan perlawanannya apa pun harganya, nyawa kami tak ada artinya jika dibandingkan dengan tanah air, rakyat kami dan mereka yang syahid dalam perjalanan ini,” katanya.

Shubaki, anggota senior gerakan Fatah, ditangkap oleh penjajah Israel tahun 2002 pada puncak intifada kedua. Dia dituduh mencoba menyelundupkan senjata dari Iran ke wilayah Gaza melalui kapal Karine A, yang disita oleh Israel di Laut Merah.

Militer penjajah Israel mengeklaim kapal tersebut membawa 50 ton senjata, termasuk roket Katyusha jarak pendek, rudal antitank, dan bahan peledak dari Iran serta Lebanon, Hezbollah. Dia ditahan di Kota Jericho di Tepi Barat di bawah pengawasan AS dan Inggris.

Pada 2006, penjara tersebut diserbu oleh pasukan penjajah Israel dan Shubaki dibawa ke penjaara Israel, di mana dia diadili di pengadilan militer. Dia dijatuhi hukuman 20 tahun penjara, yang kemudian dikurangi menjadi 17 tahun.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here