Spirit of Aqsa, Palestina- Militer penjajah Israel sejauh ini hanya mampu bertempur melalui udara. Di perbatasan Jalur Gaza, gerombolan tentara Israel kewalahan dengan perlawanan faksi pejuang Palestina. Terutama Hamas yang telah menggali jaring terowongan di daerah tersebut.
Penulis dan analis politik Hazem Ayyad percaya kejahatan yang dilakukan entitas penjajah Israel merupakan perasaan kalah dari Al-Qassam. Para penjajah juga merasa tidak berhak atas Tanah Palestina dan stabilitas politik dalam negeri sedang terpecah.
“Makanya, mereka (zionis Israel) mencoba untuk memaksakan legitimasi berdasarkan kekuatan dan melindungi diri mereka sendiri dengan kekerasan,” kata Hazem dalam sebuah wawancara dengan Pusat Informasi Palestina, dikutip Jumat (3/11).
“Kejahatan perang ini akan menimbulkan reaksi keras dari masyarakat Palestina, yang terkena barbarisme Israel, dan akan menyatukan mereka di belakang pejuang,” tutur Hazem.
Di sisi lain, kata dia, kekerasan penjajah Israel di Palestina telah mempermalukan negara-negara yang melakukan normalisasi baru dan lama dengan Israel. Mereka tidak lagi memiliki tempat untuk berbicara tentang apa yang disebut perdamaian, normalisasi, dan hidup berdampingan.
“Hal ini ditambah dengan simpati global yang semakin tidak terbatas terhadap Gaza dan Palestina pada umumnya, akibat pembantaian yang terjadi baru-baru ini,” ujar Hazem.
Hazem mengatakan, Hamas telah dikenal di banyak negara sebagai gerakan pembebasan nasional. Hal ini diungkapkan oleh Tiongkok, Rusia, Turki dan lain-lain, bahkan di kalangan masyarakat Eropa dan Amerika.
Sumber: Palinfo