“Kedua orang tua adalah pintu surga yang Allah Ta’ala sediakan kepada setiap anak di muka bumi. Maka merugilah orang yang tidak bisa masuk surga, sementara kedua orang tuanya masih hidup.”

Oleh: Ustadz Dr. Umar Makka, Lc

Surah Al-Isra ayat 23 adalah ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang kewajiban menjaga tauhid dan berbakti kepada orangtua. Ayat ini juga menjelaskan tentang ketentuan dan sopan santun yang harus diperhatikan anak kepada kedua orangtuanya. Allah Ta’ala berfirman,

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعۡبُدُوۡۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِالۡوَالِدَيۡنِ اِحۡسَانًا‌ ؕ اِمَّا يَـبۡلُغَنَّ عِنۡدَكَ الۡكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوۡ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوۡلًا كَرِيۡمًا‏

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”

Pada ayat ke-23 ini ada banyak mutiara-mutiara hikmah yang bisa dipetik. Ibrah pertama, perintah Allah untuk senantiasa menjaga kemurnian tauhid, Laa ilaaha illallah. Ini agar kita tidak menyembah selain Allah. Tauhid adalah syarat diterimanya setiap amal-amal. Ketika sebuah amal kehilangan tauhid dan tidak dibangun di atas tauhid, maka amal tersebut akan sia-sia di sisi Allah Ta’ala.

لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. az-Zumar: 65)

Kedua, keutamaan berbakti kepada kedua orang tua. Bagaimana tidak, perintah untuk berbuat baik kepada orang tua disandingkan dalam ayat ini untuk menjaga kemurnian tauhid.

Rasulullah SAW pernah ditanya, “Ya Rasulullah amal apa yang paling dicintai oleh Allah?”

Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.”

“Lalu amal apa lagi ya Rasulullah?” Tanya sahabat.

“Berbakti kepada kedua orang tua.” Jawab beliau.

Ketiga, Allah memperingati setiap anak agar tidak menyakiti orang tua. Jangankan membentak, Allah melarang kita untuk berkata “ah” kepada ayah bunda kita.

Tahukah kita siapa orang yang celaka di dunia ini.

Kataa Rasulullah, “Celakalah, celakalah, celakalah, barangsiapa yang dipertemukan kedua orang tua ketika mereka sudah tua, lalu kedua orang tuanya tidak menjadi sebab dia dimasukkan Allah ke dalam surga.”

Ya, celakalah setiap anak yang tega menyakiti hati ayahnya sekalipun hanya membentak. Seorang ayah yang tidak mengebal lelah untuk anak dan istrinya.

Celakalah, kata Rasulullah, seroang anak yang tega menyakiti hati seorang ibu. Tahukah kita bahwa seorang ibu tidak ada yang lebih dicintainya di atas muka bumi ini melebihi cintanya kepada anak-anak mereka.

Maka celaka di antara kita yang tega menyakiti hati seorang ibu, yang rela berlapar-lapar demi anaknya kenyang. Seorang ibu yang rela tidak tidur semalam suntuk demi melihat kedua mata anaknya terlelap dalam tidur.

Tidakkah kita tidak pernah mendengar kisah Ibunda Asiyah RA, ketika melihat seorang ibu datang ke rumah Rasulullah bersama kedua putrinya.

Ibunda Asiyah bertanya, “Apa yang kalian inginkan?”

Mereka menjawab,” Ya ibunda Aisyah, kami tidak makan dalam waktu yang cukup lama.”

Ibunda Aisyah masuk ke dalam rumah, mencari sekiranya ada makanan yang bisa diberikan kepada ibu tersebut. Namun ibunda Aisyah tidak menemukan apapun kecuali tiga biji kurma.

Ibunda Asiyah lalu memberikan tiga biji kurma itu kepada sang ibu. Ibu tersebut kemudian memberikan satu biji kurma untuk putri pertamanya, lalu biji kedua diberikan kepada putri kedua. Kedua putri itu menghabiskan dengan lahap karena sangat lapar.

Lalu ketika sang ibu hendak memasukkan satu butir kurma ke mulut, tiba-tiba kedua putrinya menatap sang ibu seakan-akan berkata, “wahai ibu kami masih lapar.”

Tahukah kita apa yang dilakukan oleh ibu tersebut. Kurma itu tidak jadi dimasukkan ke dalam mulutnya, tapi diberikan kepada kedua putrinya.

Aisyah yang melihat kejadian itu menyampaikan kepada Rasulullah. Beliau pun berkata bahwa ibu itu akan dimasukkan ke dalam surga karena kasih sayang kepada anaknya.

Sebelum pintu surga yang bernama ayah dan ibu tertutup, jangan sia-siakan. Rasulullah bersabda, “orang tua adalah pintu surga yang Allah hadirkan di bumi untukmu.”

Sebelum kedua pintu surga itu tertutup untukmu. Sebelum Allah matikan ayahmu. Sebelum Allah wafatkan ibumu, segera perbanyak kebaikan kepada mereka. Berlemah lembutlah kepada keduanya. Semoga Allah menjadikan kita anak yang berbakti kepada kedua orang tua.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here