“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS. Al-Isra: 24)

Oleh: Ustadz Dr. Umar Makka, Lc

Kedua orangtua merupakan penyebab eksistensi (keberadaan) manusia di dunia ini. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita mempersembahkan bakti terbaik kepada kedua orangtua. Berbakti kepada kedua orangtua, bukan karena menjadi hak orang tua yang harus dipenuhi oleh anak-anaknya. Namun, juga merupakan kewajiban yang bersifat pasti yang telah diperintahkan Allah dan Rasul-Nya.

Bahkan, perintah berbakti kepada kedua orangtua tersebut telah disandingkan dengan perintah menyembah Allah dan larangan mempersekutukan-Nya. Hal ini bermakna bahwa berbakti kepada kedua orangtua merupakan penyempurnaan bagi ibadah kepada-Nya.

 وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS. Al-Isra: 24)

Ayat di atas memiliki hubungan erat dengan ayat sebelumnya. Pada ayat 23 Allah memerintahkan hamba-Nya untuk memurnikan tauhid. Semakin tinggi tauhid seseorang, maka sepatutnya semakin tinggi baktinya kepada kedua orang tua. Ini karena Allah telah memerintahkan hamba-Nya untuk berlemah lembut kepada kedua orang tua. Dia mengingatkan hamba-Nya agar tidak membentak dan tidak menyakiti kedua orang tua, bahkan dengan perkataan “ah”.

Pada ayat 24, Allah kembali memerintahkan hamba-Nya untuk melembutkan sikap dan merendahkan diri di hadapan orang tua. Ini menunjukkan kedudukan orang yang berbakti kepada orang tua di sisi-Nya. Kedudukan mereka sangat tinggi, karena Dia mengulang-ulang perintah tersebut dalam dua ayat.

Selain berbakti, secara spesifik Allah memerintahkan agar hamba-Nya senantiasa mendoakan kedua orang tua mereka. Narasi doanya pun telah diajarkan dalam ayat di atas.

Maka itu, doakan ayahmu. Doakan ibumu. Doakan kedua orang tua. Baik ketika mereka masih hidup sebagai bentuk bakti kepada mereka. Doakan ayahmu, doakan ibumu, khususnya ketika mereka sudah meninggal. Tahukah kita bahwa orang tua sangat membutuhkan doa anaknya ketika mereka sudah meninggal.

Setelah ayah ibu meninggal, mereka tidak pernah bangga dengan jabatan anaknya, kekayaan anaknya, atau pun kepopulerannya. Hal yang paling mereka butuhkan ketika berada di dalam kubur adalah doa anak. Dalam sebuah hadits disebutkan:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ، أَنَّى لِي هَذِهِ ؟ فَيَقُولُ: بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ

Artinya: “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda: ‘Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla meninggikan derajat seorang hambaNya yang Saleh di surga, sehingga hamba tersebut bertanya: ‘Ya Rabb, Bagaimanakah semua ini (bisa menjadi) milikku?, Allah berfirman menjawabnya: ‘Karena Istghfar anakmu untuk dirimu’”. (HR: Ahmad, Ibnu Majah. Dan dinilai Shahih oleh Syaikh Al-Albani dan Hasan oleh Syaikh Syu’aib Al-Arna’uth).

Rasulullah SAW pernah ditanya tentang amalan yang tidak akan terputus setiap hamba, bahkan ketika sudah meninggal. Beliau bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, atau doa anak yang shalih” (HR. Muslim)

Semoga Allah memampukan kita untuk menjadi anak-anak yang senantiasa beristighfar untuk orang tua. Mana mungkin kita tega tidak mendoakan kedua orang, padahal setiap detik mereka memberikan kasih sayang. Doakan orang tuamu, karena doamu adalah bantuan untuk mereka. Doakan orang tuamu, karena doa-doamu di waktu-waktu mustajab akan menerangi kuburan kedua orang tua. Doakan orang tua, karena doamu adalah bentuk dari berbakti kepada kedua orang tua.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here