Spirit of Aqsa, Palestina- Syikal Israel terjun bebas pada awal perdagangan mingguan pada Senin (30/10) ke level terendah sejak 2012 terhadap dolar. Hal tersebut dipengaruhi agresi militer zionis Israel ke Jalur Gaza.

Nilai tukar syikal terhadap dolar AS pada Senin siang mencapai 4,08 syikal. Angka tersebut merupakan angka terendah sejak 2012, menurut data historis Bank Israel. Saat ini diperdagangkan pada 4,06 syikal terhadap dolar.

Meskipun syikal melemah, tampaknya penurunan cepat nilai mata uang Israel menjadi lebih lambat, dibandingkan dengan dua minggu pertama perang di Jalur Gaza.  Meskipun nilai syikal telah menurun sejak awal perang pada 7 Oktober sebesar 6% terhadap dolar, penurunan nilainya pada minggu lalu adalah sebesar 0,3%.

Namun, angka nilai tukar menunjukkan kegagalan rencana Bank Israel untuk memompa hingga 45 miliar dolar, dalam upaya untuk menstabilkan nilai tukar dan mencegah kemerosotan nilai tukar.

Surat kabar Globes, yang berspesialisasi dalam perekonomian Israel, mengutip kepala ekonom di Mizrahi-Tfahot Bank, Ronen Menachem, mengatakan, berbagai lembaga telah menerbitkan skenario tentang dampak perang terhadap perekonomian dalam beberapa hari terakhir.

“Sebagian besar dari mereka memperkirakan bahwa kemungkinan besar adalah perang terbatas yang tidak melebihi 3 bulan. Hal ini akan memungkinkan penurunan melambat.,” kata Ronen, dikutip Al Jazeera, Selasa (31/10).

Namun bank Amerika, JPMorgan Chase, memperkirakan perekonomian Israel akan menyusut sebesar 11% secara tahunan dalam tiga bulan terakhir tahun ini, seiring dengan meningkatnya agresi di Jalur Gaza. Perkiraan bank tersebut termasuk yang paling pesimistis dari para analis Wall Street hingga saat ini.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here