Spirit of Aqsa, Gaza- Pemimpin Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Izzat al-Rishq, menegaskan, cerita bohong soal Israel membebaskan tawanan di Jalur Gaza hanya ekspresi kebigungan. Tidak ada yang akan percaya cerita tersebut, bahkan ‘warga Israel’ itu sendiri.

Situs web Akka untuk urusan Israel melaporkan,halaman dan komentar orang Israel di platform media sosial sama sekali tidak percaya dengan cerita pembebasan tawanan tersebut. Mereka justru menunggu pernyataan resmi dari Abu Ubaida, jurubicara Al-Qassam.

“Mereka (warga Israel) tidak mempercayai pernyataan Netanyahu, Menteri Angkatan Darat, dan pernyataan jurubicara militer dan Shin Bet,” tulis Al Jazeera mengutip Akka, Selasa (30/10).

Izzat menegaskan, Israel kehabisan cara dan ide saat Hamas merilis video tiga tawanan di Jalur Gaza yang menuntut dan mengecam PM Benjamin Netanyahu. Apalagi, nama Uri Majidish yang disebut sebagai tawanan yang dibebaskan tidak tercantum dalam rilis nama tahanan Israel di Gaza di Surat Kabar Israel Today. Nama Uri Majidish dimasukkan sehari sebelum pengumuman karangan cerita itu dimunculkan.

“Pengumuman Israel bertujuan untuk mengganggu video tiga tahanan wanita, yang menyebabkan kejutan besar bagi masyarakat Israel. Tidak ada seorang pun yang percaya pada narasi Israel yang tidak konsisten, dan bahkan masyarakat Israel sendiri tidak mempercayai para pemimpinnya, dan apa yang akan dikatakan oleh kelompok perlawanan adalah keputusan akhir,” kata Izzat dikutip Al Jazeera, Selasa (31/10).

Hazem Qassem, jurubicara Hamas, juga menegaskan, “pendudukan tidak akan mendapatkan tahanannya kecuali melalui kesepakatan pertukaran yang mencakup semua tahanan kami.” Dia mencatat, Israel mengklaim berupaya untuk membebaskan tahanan, namun hal ini membahayakan nyawa mereka

Pernyataan bersama oleh tentara dan dinas keamanan Shin Bet menyatakan, “tentara tersebut, Uri Majidish, dibebaskan malam ini (Senin malam, 30 Oktober) selama operasi darat. Kondisinya baik dan dia telah bertemu keluarganya.”

Pengumuman zionis Israel tersebut muncul beberapa jam setelah Brigade Izz al-Din al-Qassam menerbitkan rekaman video tiga tahanan wanita yang menyerang Netanyahu. Tiga wanita itu menyebut Netanyahu bertanggung jawab atas kekalahan dalam operasi Taufan Al-Aqsa serta menuntutnya agar segera menyetujui pertukaran tahanan.

Zionis Israel mengatakan, Hamas menahan sekitar 240 warga Israel, termasuk tentara dan perwira senior, dalam operasi Taufan Al-Aqsa pada 7 Oktober.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here