Spirit of Aqsa, Palestina- Armada 150 truk membawa bantuan kemanusiaan dan medis tiba-tiba bergerak dari Kota Al-Arish di Mesir pada Selasa (16/10) pukul 02.00 waktu setempat. Armada tersebut menuju ke penyebarangan darat Rafah, perbatasan Mesir-Gaza.

Kantor Berita Jerman dilansir dari Al Jazeera mengabarkan, armada bantuan itu bergerak bertepatan dengan pergerakan dan pengerahan pasukan tentara Mesir di perbatasan Mesir-Gaza. Saksi mata mengkonfirmasi kepada badan tersebut, tentara Mesir mengirim bala bantuan besar-besaran ke perbatasan dengan Gaza.

Sumber keamanan Mesir mengatakan kantor berita tersebut, pihak berwenang Mesir memerintahkan pejabat Bulan Sabit Merah di Sinai Utara untuk segera memindahkan truk dari Al-Arish ke penyeberangan Rafah pukul 02.00 pada Selasa.

Sebanyak 150 truk bermuatan bantuan sudah bergerak menuju perlintasan darat Rafah, dimana perlintasan tersebut rencananya akan dibuka dan bantuan dibawa pagi ini.

Dalam hal ini, seperti diberitakan Al Jazeera, Salah satu sumber keamanan Mesir yang ingin anonim mengatakan kepada Reuters, Mesir sebenarnya ingin membuka pintu perbatasan bagi warga Gaza yang hendak mengungsi. Namun, kemungkinan besaran gagasan tersebut ditolak, karena sebelumnya Mesir sempat membahas pemerian koridor aman bagi warga sipil Gaza bersama Amerika Serikat dan Israel.

Kendati begitu, Mesir mau memberikan izin untuk membuka perbatasannya guna memudahkan pengiriman bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza. Bantuan itu akan masuk melalui Rafah, satu-satunya perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza.

“Mesir ingin membuka penyeberangan Rafah untuk memberikan bantuan kemanusiaan, makanan, dan obat-obatan, tetapi ketidakstabilan dan perluasan konflik menyebabkan lebih banyak kesulitan dan lebih banyak pengungsi yang mencari suaka ke daerah aman, termasuk Eropa,” kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here