Spirit of Aqsa, Palestina- Ditengah sisa-sisa semarak Piala Dunia yang berakhir pekan lalu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan ikut bersuara. Dia menekankan, Lionel Messi dari Argentina dan Cristiano Ronaldo dari Portugal tidak dapat dibandingkan. Ia mengatakan bahwa yang terakhir menjadi sasaran “larangan politik” di Piala Dunia.
“Mereka telah menyia-nyiakan Ronaldo. Sayangnya, mereka memberlakukan larangan politik terhadapnya. Mengirim pesepakbola seperti Ronaldo ke lapangan dengan hanya 30 menit tersisa sebelum pertandingan merusak psikologinya dan menghilangkan energinya,” kata Erdogan dalam sebuah acara pemuda di provinsi Erzurum timur, melansir Anadolu Agency, Senin (26/12/2022).
“Ronaldo adalah seseorang yang berdiri untuk perjuangan Palestina,” tambahnya.
Seperti diketahui, pemain berusia 37 tahun itu masuk sebagai pemain pengganti di paruh kedua pertandingan perempat final Piala Dunia melawan Maroko di mana Portugal kalah 1-0. Dia juga berada di bangku cadangan untuk memulai di babak 16 besar melawan Swiss, tampil sebagai pemain pengganti.
Ronaldo, satu-satunya pemain yang mencetak lima gol dalam Piala Dunia, mengalami kepahitan yang luar biasa karena tersingkir dari Piala Dunia terakhirnya dan tidak dapat menahan air matanya saat berjalan melewati koridor ruang ganti, menelan pil kekalahan.
Selain bakat sepakbolanya, Ronaldo dianggap sebagai pesepakbola yann kerap menyuarakan dukungan untuk orang-orang tertindas di seluruh dunia. Diketahui pula, Erdogan merupakan fans sang bintang Portugal tersebut. Ia dikabarkan sudah mendapatkan informasi dimana Ronaldo akan berlabuh selanjutnya.
“Dari informasi yang saya dapatkan, dia akan pergi ke (klub) Arab Saudi,” tutupnya. Desas desus Cristiano Ronaldo memang dikabarkan sudah setuju dan akan tanda tangan kontrak bersama klub Arab Saudi, Al-Nassr dengan durasi kontrak 7 tahun, gaji £170 juta per tahun.
Menurut laporan Marca, durasi kontrak itu terbagi dalam 2 setengah tahun menjadi pemain Al-Nassr dan sisa kontraknya menjadi brand ambassador resmi Arab Saudi untuk pengajuan tuan rumah Piala Dunia 2030.