Spirit of Aqsa, Palestina- Ketua gerakan Hamas di luar negeri, Khalid Mishal, mengatakan, pejuang Al-Qassam mampu membuktikan bahwa teroris Israel bisa dikalahkan meski memiliki peralatan militer tercanggih di dunia. Dia juga menegaskan Taufan Al-Aqsa merupakan awal untuk pertempuran terakhir. Artinya, Al-Qassam bertekad berjuang habis-habisan untuk mengusir teroris Israel dari Palestina.
“Saudara-saudaramu di Brigade Al-Qassam bangkit dari Gaza (yang telah dikepung selama 17 tahun) ke Al-Aqsa, setelah melihat bangsa kami tidak berdaya,” kata Mishal dalam aksi Solidaritas Palestina di Maroko, dikutip Palinfo, Senin (20/11).
Dia menjelaskan, selama 44 hari terakhir, Al-Qassam telah menampilkan gambaran besar perlawanan dan jihad sejati. Al-Qassam berjuang membela Tanah Air, Al-Quds (Masjid Al-Aqsa), tempat-tempat suci umat beragama di Palestina, hak-hak rakyat Palestina, dan berupaya membebaskan tahanan di penjara Zionis dan para pengungsi yang tersebar di seluruh dunia.
“Penjajah mengatakan bahwa perang ini adalah perang kemerdekaan yang kedua, dan kami memberi tahu mereka bahwa otoritas kolonial Anda telah berakhir, dan perang ini adalah awal dari akhir Anda,” ujar Mishal.
“1.000 pejuang elit Qassam mengalahkan tentara Zionis (di perbatasan Gaza), dan membuktikan bahwa pendudukan ini dapat dikalahkan, dan bahwa jalan menuju hal itu adalah jihad dan perlawanan, bukan memohon, mengemis, negosiasi, atau kelemahan,” lanjutnya.
Dia menegaskan, Al-Qassam telah mengalahkan militer teroris Israel sejak 7 Oktober dan masih mengalahkan dalam pertempuran darat. Militer Israel hanya bisa merespon dengan membantai warga sipil.
“Tidaklah cukup hanya bersimpati terhadap Gaza dan mengungkapkan kesedihan dan kepedihan. Sekarang adalah tugas kita untuk menang dan memberikan dukungan, untuk berdiri bersama saudara-saudara kita di tanah Palestina dan di Gaza pada khususnya.”
“Dunia telah kehilangan kemanusiaan, nilai-nilai, dan moralnya. Akankah kita, bangsa Arabis dan Islam, kehilangan kemanusiaan dan Arabisme kita?”