Spirit of Aqsa, Palestina- Robot penjajah Israel bisa menembak gas air mata hingga granat kejut kepada warga Tepi Barat Palestina. Kecerdasan buatan (artificial intelligence) dari robot-robot tersebut juga dipakai untuk melacak warga.
Militer penjajah Israel mengatakan teknologi baru itu tidak menimbulkan risiko bagi tentara dan warga sipil, sementara orang Palestina mengatakan senjata itu tidak manusiawi, berbahaya, dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Robot itu juga bisa menembakkan peluru berujung spons ke warga Palestina.
Meskipun dipersenjatai dengan amunisi yang tidak mematikan dan tidak sepenuhnya otomatis, sepasang robot senjata di atas menara penjaga di kamp pengungsi al-Aroub di Tepi Barat tetap saja membuat banyak orang Palestina ketakutan.
Dengan satu sentuhan tombol saja, tentara penjajah Israel yang berjaga di balik jendela antipeluru menara itu dapat mengaktifkan senjata-senjata tersebut untuk menembak target tertentu.
Orang-orang Palestina mengatakan, senjata di menara itu telah berulang kali menghujani kamp di lereng bukit itu dengan gas air mata. Kamal Abu Hishesh, seorang penduduk kamp al-Aroub, mengatakan senjata itu beroperasi sangat cepat.
“Sangat cepat, bahkan lebih cepat dari yang biasa dilakukan oleh tentara. Bau gas yang dilepaskannya juga lebih kuat dari bau gas dari bubuk senjata. Bom gas air mata yang ditembakkan dapat mencapai ujung kamp dan sampai ke sana. Saya telah melihatnya beberapa kali dan saya bahkan punya videonya,” jelasnya.