Spirit of Aqsa- Otoritas Palestina memperingatkan potensi kematian ribuan orang di Jalur Gaza bagian utara akibat cuaca dingin dan kurangnya sumber daya pemanas di tengah perang Israel yang terus berlangsung di wilayah tersebut.

“Ribuan orang berisiko meninggal akibat cuaca dingin karena ketiadaan pasokan pemanas seperti gas untuk memasak, arang, dan kayu,” demikian pernyataan Kementerian Pembangunan Sosial Gaza pada Minggu (22/9/2024).

“Setiap peristiwa yang berlalu memperparah penderitaan warga Gaza, yang menghadapi kondisi keras akibat perang,” lanjutnya.

Kementerian tersebut mendesak organisasi internasional untuk membantu dengan memfasilitasi masuknya gas untuk memasak, bahan bakar, dan pasokan pemanas “untuk mencegah bencana kemanusiaan.”

“Banyak keluarga terpaksa menggunakan furnitur kayu sebagai bahan bakar untuk memasak, mengingat kelangkaan sumber daya lain setelah hampir satu tahun perang dan blokade,” tambahnya.

Pada Minggu pagi, banyak tenda pengungsi yang terbuat dari kain dan nilon di Gaza terendam akibat hujan deras, menurut keterangan penduduk setempat.

Hampir dua juta warga Palestina yang mengungsi hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan di seluruh Gaza saat musim dingin semakin dekat, menurut kantor media Pemerintah Gaza.

Israel terus melancarkan serangan brutal di Gaza setelah serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Lebih dari 41.400 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas, serta lebih dari 95.800 orang terluka sejak saat itu, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi, di tengah blokade yang berkelanjutan yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel menghadapi tuduhan genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here