Spirit of Aqsa– Pesawat dan artileri Israel kembali membombardir Jalur Gaza pada Ahad malam hingga Senin pagi (22-23/9/2024), termasuk sebuah sekolah yang menampung pengungsi di Kamp Nuseirat. Pembantaian tersebut menyebabkan puluhan syahid dan terluka. Sementara itu, layanan internet di wilayah selatan dan tengah Gaza terhenti akibat serangan Israel.
Mengutip Al Jazeera, tiga orang, termasuk seorang wanita dan anak perempuan, syahid, serta sejumlah lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap Sekolah Khalid bin Walid di timur Kamp Nuseirat, Gaza Tengah.
Para korban, baik yang syahid maupun terluka, telah dibawa ke Rumah Sakit Syuhada al-Aqsa di Deir al-Balah, di mana kebanyakan dari mereka dalam kondisi kritis.
Di Deir al-Balah, lima orang syahid, termasuk empat anak-anak, setelah rumah di dekat Rumah Sakit Syuhada al-Aqsa dihantam serangan udara Israel.
Tujuh orang lainnya juga dilaporkan syahid, dan sejumlah lainnya terluka dalam serangan Israel di Sekolah Kafr Qasim yang menampung pengungsi di Kamp Shati, Gaza Barat.
Sementara di utara Gaza, sejumlah warga Palestina terluka dalam serangan Israel yang menghantam sebuah rumah di dekat Persimpangan Nassar di Kamp Jabaliya. Tim penyelamat masih berusaha menemukan korban di bawah reruntuhan rumah tersebut.
Di Kota Gaza, artileri Israel kembali menyerang bagian barat daya kota untuk ketiga kalinya dalam semalam.
Saluran televisi Al Aqsa melaporkan, tank-tank Israel menembakkan artileri dan senapan mesin berat di sekitar Universitas College di selatan Kota Gaza. Helikopter Israel juga melepaskan tembakan ke arah rumah-rumah warga di wilayah Zaytoun, tenggara Gaza.
Pada Ahad malam (22/9/2024), 23 orang syahid akibat serangan udara Israel di Gaza dalam 24 jam terakhir.
Krisis Kemanusiaan
Para pengungsi di selatan Gaza menghadapi kondisi tragis akibat hujan deras yang membanjiri tenda-tenda mereka yang rapuh dan merusak isinya.
Kondisi ini memperburuk situasi kemanusiaan ribuan pengungsi yang kekurangan air, makanan, dan obat-obatan, selain menghadapi bahaya serangan Israel yang terus berlanjut selama 11 bulan terakhir.
Internet Terputus
Terkait hal ini, perusahaan telekomunikasi Palestina, Paltel, mengumumkan pada Minggu bahwa layanan internet di wilayah selatan dan tengah Gaza terhenti akibat serangan Israel.
Dalam pernyataan singkat di platform X, perusahaan itu mengatakan, “Kami mohon maaf atas gangguan layanan internet di wilayah Khan Younis dan Deir al-Balah akibat serangan tersebut.” Tim teknis mereka saat ini bekerja keras untuk memulihkan layanan secepat mungkin.