Ribuan tentara Israel mengalami gangguan stress pascatrauma (PTSD) sejak perang Gaza berkecamuk pada Oktober 2023. Angka itu termasuk ke dalam belasan ribu tentara yang menjalani perawatan rehabilitasi setelah dikerahkan dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza.

Departemen Rehabilitasi pada Kementerian Pertahanan Israel, seperti dilansir Middle East Monitor, Rabu (26/3/2025), melaporkan pihaknya telah merawat sekitar 16.000 tentara selama perang Gaza berkecamuk 17 bulan terakhir.

Disebutkan Kementerian Pertahanan Israel bahwa separuh dari angka tersebut, atau sekitar 8.000 tentara, menjalani perawatan di pusat rehabilitasi karena menderita PTSD akibat perang. Sebanyak 2.900 tentara Israel di antaranya menderita cedera fisik dan tekanan psikologis.

Sekitar enam persen di antaranya didefinisikan mengalami cedera sedang dan empat persen lainnya mengalami cedera parah.

Kemudian, menurut Departemen Rehabilitasi pada Kementerian Pertahanan Israel, sebanyak 72 tentara Israel terdaftar orang yang diamputasi, dengan para tentara cadangan mencapai sekitar 66 persen dari 16.000 tentara yang dirawat di rehabilitasi.

Media lokal Israel, The Times of Israel, melaporkan bahwa Departemen Rehabilitasi merawat sekitar 78.000 veteran perang yang luka-luka, termasuk mereka yang luka-luka dalam perang-perang sebelumnya.

Diperkirakan jumlahnya akan mencapai 100.000 tentara pada tahun 2030, dengan setidaknya separuhnya menderita PTSD.

Laporan terbaru Kementerian Pertahanan Israel, yang diperbarui pada Sabtu (22/3) waktu setempat, menyebut sebanyak 846 tentara Israel tewas sejak Tel Aviv melancarkan serangan terhadap Jalur Gaza pada Oktober 2023 menyusul serangan mematikan Hamas.

Sekitar 5.737 tentara lainnya mengalami luka-luka sepanjang perang berkecamuk.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here