Spirit of Aqsa, Palestina- Hamas bersedia membebaskan semua tahanan tentara Israel di Jalur Gaza dengan imbalan pembebasan semua tahanan Palestina di penjara zionis.
Tawaran serupa pernah disodorkan Hamas sejak Oktober lalu terkait masalah tawanan, yakni pembebasan dengan format tanpa perang. Namun, militer Israel memilih jalan agresi udara dan invasi darat.
Meski pada akhirnya Israel tak mencapai prestasi militer apapun dan tidak bisa membebaskan satupun tawanan secara militer. Israel lalu menerima syarat gencatan senjata pada Jumat (24/11) untuk membebaskan sebagian tawanan di Jalur Gaza.
Hingga Kamis (30/11), proses negosiasi dilanjutkan. Hamas kembali menawarkan pembebasan tawanan dan tahanan tentara Israel dengan imbalan pembebasan semua tahanan Palestina. Namun, Israel menolak.
Dalam sebuah pernyataan resmi Hamas di Al Jazeera, Hamas telah menyodorkan syarat gencatan senjata diperpanjang. Namun, teroris Israel lebih memilih melanjutkan pembantaian di Jalur Gaza.
“Israel menolak untuk memenuhi semua tawarannya sepanjang malam untuk melanjutkan gencatan senjata, karena Israel telah mengambil keputusan untuk melanjutkan agresi,” demikian pernyataan resmi Hamas.
“Kami telah menawarkan pertukaran tawanan dan tentara, lanjut usia, dan menyerahkan jenazah para tawanan yang tewas akibat pengeboman Israel,”
Hamas menegaskan, militer Israel kembali tidak akan meraih prestasi apapun apalagi membebaskan tawanan dengan format perang. Pembebasan tawanan hanya bisa dilakukan dengan cara pertukaran tahanan dengan format tanpa perang.
“Rakyat Palestina dan perlawanan mereka, yang dipimpin oleh Brigade Izz al-Din al-Qassam, akan menghadapi agresi terhadap Jalur Gaza di semua lini, dan tujuan (Israel) akan gagal,” demikian Hamas.