Kecaman terhadap agresi brutal Israel di Gaza terus menguat. Pada Ahad (27/7), puluhan ribu orang di berbagai kota dunia turun ke jalan. Mereka menolak politik kelaparan yang diterapkan teroris Israel terhadap warga Gaza, sekaligus mengutuk dukungan Amerika Serikat terhadap perang pemusnahan ini.
Gaza kini tengah dililit salah satu bencana kemanusiaan paling mengerikan dalam sejarahnya, perpaduan antara genosida yang sistematis dan kelaparan yang disengaja. Sejak 7 Oktober 2023, penduduk Gaza diburu oleh perang, dan sejak 2 Maret 2024, dibungkam oleh kelaparan. Seluruh perlintasan ditutup, bantuan makanan dan obat dihalangi, hingga gejala busung lapar menyebar di antara anak-anak dan pasien.
Dampaknya sangat mengerikan: lebih dari 204.000 warga Palestina gugur atau terluka, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Ribuan masih hilang, dan ratusan ribu mengungsi tanpa tempat berteduh dan tanpa sebutir roti untuk bertahan.
Suara-suara dari Dunia
Australia – Di Sydney, massa memenuhi jalan dalam pawai akbar membela Gaza. Mereka menuntut diakhirinya genosida dan blokade yang telah membuat rakyat sipil terjerat kelaparan. Aksi ini menjadi bagian dari gelombang dukungan luas dari rakyat Australia terhadap perjuangan Palestina.
Jerman – Di jantung Berlin, pengunjuk rasa dari “Kamp Ketahanan: Bersatu untuk Gaza” berkumpul di depan parlemen Jerman. Mereka menuntut penghentian genosida di Gaza dan Tepi Barat serta mendesak pemerintah Jerman agar berhenti memasok senjata ke Israel. Di Stuttgart, warga turun ke jalan sambil membawa karung gandum dan tepung sebagai simbol solidaritas terhadap warga Gaza yang kelaparan.
Belanda – Di Amsterdam, para aktivis membunyikan panci dan alat masak di stasiun kereta utama. Protes yang sederhana namun bermakna ini menggambarkan jeritan mereka yang perutnya dibiarkan kosong di Gaza.
Swedia – Di kota Göteborg, ribuan orang menggelar demonstrasi menolak pengepungan dan kelaparan yang menimpa anak-anak Gaza. Mereka mendesak pemerintah Swedia dan komunitas internasional untuk menghentikan genosida yang kini berlangsung secara terbuka.
Maroko – Ribuan rakyat turun ke jalan di berbagai kota seperti Rabat, Tangier, Taroudant, Agadir, dan Oujda. Mereka menuntut dihentikannya rencana pengusiran paksa warga Gaza dan mendesak agar penargetan terhadap warga sipil segera diakhiri.
Seruan mereka menggema: “Rakyat ingin membebaskan Palestina.” “Wahai para pembela keadilan, lawan Zionis dan Amerika.” “Salam dari Tangier untuk Gaza yang perkasa.”