Spirit of Aqsa, Palestina- Sepasang kekasih di Palestina melangsungkan pernikahan di reruntuhan rumah yang dihancurkan oleh penjajah Israel. Rumah tersebut milik Rabiha Al-Rajbi, pengantin wanita.
Rajbi telah berjanji untuk melangsungkan di rumah sang ayah. Namun naas, bolduser penjajah zionis Israel telah lebih dahulu meruntuhkan rumah tersebut. Tampak jelas tumpukan batu dan puing-puing saat pasangan pengantin itu bergandengan tangan.
“Saya mengatakan kepada dunia bahwa saya bangkit dari puing-puing rumah keluarga saya, dan ini adalah tantangan bagi pendudukan dan saya akan melanjutkan,” kata Al-Rajbi.
Al-Rajbi menentang penjajahan Israel di Al-Quds. Dia menilai keputusan menikah di reruntuhan merupakan pesan kepada dunia. Masyarakat Al-Quds tidak akan mundur meski rumah mereka dihancurkan.
Rumah ayah Al-Rajbi digusur pada 10 Mei 2022 lalu. Keluarga Al-Rajbi sempat terkejut, karena tiba-tiba tentara Israel menyerbu membawa bolduser. Padahal, mereka sudah menempati rumah itu selama 30 tahun lebih.
“Kami sedang duduk di rumah kami dengan aman, dan tiba-tiba kami mendengar teriakan dan pintu yang dibanting saat kekuatan besar tentara pendudukan mengusir kami keluar dari rumah kami dengan todongan senjata,” kata Rajbi.
“Kami terkejut dengan kebrutalan penyusupan itu, dan penyerangan terhadap semua orang di rumah itu, dan mereka ingin mengeluarkan kami dari rumah bahkan tanpa mengenakan pakaian kami,” kata dia melanjutkan.
Dia mengaku perstiwa itu sangat menyedihkan. Kehilangan rumah tak bisa digambarkan. Mimpi yang telah dibangun di antara dinding-dinding harus hancur sesaat setelah penjajah merobohkan rumah tersebut.
“Mimpi kita dan seluruh hidup kita hancur, dan perasaan penindasan lebih besar daripada yang bisa kita rasakan. dijelaskan. Saya merasakan sensasi terbakar di hati saya,” tuturnya.
Sebulan berlalu, Al Rajbi memutuskan melangsungkan pernikahan di tengah puing-puing rumah tersebut. Dia ingin berpesan, warga Al-Quds bukan kaum lemah, mereka tetap kuat menghadapi segala kezaliman Israel.