Spirit of Aqsa, Palestina- Sekira 1.200 warga Palestina yang bermukim di wilayah Masafer Yatta, Tepi Barat terancam dipindahkan secara paksa oleh penjajah Israel. Zionis Israel beralasan wilayah tersebut akan dijadikan zona tembak.
Warga Palestina sudah melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan tanah mereka. Termasuk menempuh jalur hukum di Mahkamah Agung penjajah Israel (MA) pada Mei lalu.
MA justru memutuskan untuk mendorong penggusuran masif. Penggusuran itu dinilai terbesar sejak zionis Israel menjajah willayah itu dalam Perang Timur Tengah 1967.
Namun, warga Palestina menolak untuk pindah. Mereka berharap perlawanan dan tekanan internasional akan mencegah zionis Israel melakukan pengusiran. “Mereka ingin merebut tanah ini dari kami untuk membangun pemukiman (ilegal yahiudi),” kata Wadha Ayoub Abu Sabha, seorang perempuan yang tinggal di daerah itu.
Warga Palestina yang mendiami dusun itu bekerja sebagai pengembala dan petani. Mereka mengaku memiliki keterikatan dengan tempat tersebut. “Kami tidak akan pergi,” kata dia.
Pada dekade 1980-an, penjajah Israel menyatakan daerah itu sebagai zona militer tertutup yang dikenal dengan nama Firing Zone 918. Di pengadilan, mereka berdalih, Lahan seluas 3.000 hektare di sepanjang batas Tepi Barat yang mereka duduki itu sangat penting untuk kegiatan pelatihan.
Mereka juga menuding warga Palestina yang tinggal di sana hanyalah penduduk musiman. “Ini adalah tahun kesedihan yang luar biasa,” kata Abu Sabha dengan suara bergetar ketika duduk di dalam salah satu tenda yang masih berdiri dan hanya diterangi satu bola lampu.
Warga Palestina di daerah itu, bagian dari Perbukitan Hebron Selatan, hidup secara tradisional di gua-gua bawah tanah. Selama dua dekade terakhir, mereka juga mulai membangun gubuk seng dan ruang Kecil di atas tanah.
“Tentara Israel selama bertahun-tahun telah menghancurkan gubuk-gubuk itu,” kata Abu Sabha. Sekarang, dengan dukungan pengadilan, pengusiran sepertinya tinggal menunggu waktu.
Tak jauh dari situ, harta keluarganya telah menjadi tumpukan puing setelah tentara zionis Israel dengan buldoser merebobohkan bangunan.